Intervensi Arab Saudi pada Perang Yaman, Lawan Ancaman Houthi
Sabtu, 29 Januari 2022 - 06:01 WIB
Bahkan pasukan Houthi telah melakukan pergerakan hingga ke teritorial Arab Saudi. Hal ini yang membuat Arab Saudi membangun kekuatan militer.
Pada 2015, Arab Saudi membentuk koalisi dan meluncurkan operasi militer. Koalisi tersebut terdiri dari Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Mesir, Maroko, Yordania serta Sudan.
Negara koalisi ini ikut meluncurkan senjata peledak dalam berbagai operasi militer. Hal itulah yang menjadi alasan intervensi Arab Saudi di Perang Yaman.
Selain itu, kepentingan Arab Saudi pada Perang Yaman adalah untuk menguasai Selat Bab el-Mandeb sebagai jalur strategis lalu lintas minyak Arab Saudi ke Samudera Hindia dan internasional.
Diketahui, Selat Bab el-Mandeb merupakan jalur pelayaran minyak serta selat penghubung strategis antara Laut Mediterania dan Samudera Hindia.
Selat Bab el-Mandeb ini terletak antara Yaman, Djibouti, Eritrea. Selat ini juga menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Aden serta Laut Arab.
Pada 2015, Arab Saudi membentuk koalisi dan meluncurkan operasi militer. Koalisi tersebut terdiri dari Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Mesir, Maroko, Yordania serta Sudan.
Negara koalisi ini ikut meluncurkan senjata peledak dalam berbagai operasi militer. Hal itulah yang menjadi alasan intervensi Arab Saudi di Perang Yaman.
Selain itu, kepentingan Arab Saudi pada Perang Yaman adalah untuk menguasai Selat Bab el-Mandeb sebagai jalur strategis lalu lintas minyak Arab Saudi ke Samudera Hindia dan internasional.
Diketahui, Selat Bab el-Mandeb merupakan jalur pelayaran minyak serta selat penghubung strategis antara Laut Mediterania dan Samudera Hindia.
Selat Bab el-Mandeb ini terletak antara Yaman, Djibouti, Eritrea. Selat ini juga menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Aden serta Laut Arab.
(sya)
tulis komentar anda