Saat NATO Enggan, Polandia Siap Buat Kesepakatan dengan Rusia
Jum'at, 28 Januari 2022 - 22:17 WIB
WARSAWA - Dengan Moskow yang ingin mencapai kesepakatan dengan NATO mengenai jaminan keamanan di Eropa, anggota blok itu, Polandia, telah melangkah lebih jauh.
Polandia telah menyatakan kesediaannya mengizinkan inspektur Rusia masuk ke negaranya untuk memeriksa fasilitas pertahanan udara Amerika Serikat.
Menurut Wall Street Journal (WSJ) yang mengutip pejabat Polandia yang tidak disebutkan namanya, Warsawa akan bersedia mencapai kesepakatan timbal balik dengan Moskow.
Sebagai imbalannya, Polandia ingin para inspekturnya diizinkan memeriksa lokasi rudal di Kaliningrad.
Ide untuk membiarkan Rusia masuk ke fasilitas Amerika Serikat (AS) di Polandia pada awalnya diusulkan Moskow, menurut para pejabat AS.
Kremlin telah berulang kali menentang penempatan rudal asing di wilayah Eropa dan telah menyatakan fasilitas pertahanan udara dapat digunakan untuk menembakkan rudal balistik ke wilayah Rusia.
“Pejabat Polandia mengatakan pemerintah terbuka untuk inspeksi pertahanan rudal dengan syarat Rusia mengizinkan inspeksi aktivitas rudal Rusia di Kaliningrad, eksklave Rusia yang sangat militeristik di Laut Baltik yang berbatasan dengan Polandia dan Lithuania,” papar laporan Wall Street Journal.
Pada akhir tahun lalu, Rusia menerbitkan rancangan perjanjian yang diusulkan yang telah dikirimnya ke NATO dan AS.
Dokumen tersebut mencakup daftar panjang jaminan keamanan yang dicari Kremlin, termasuk permintaan agar Amerika memindahkan rudal dan pasukannya dari perbatasan Rusia.
Pada Rabu, Duta Besar AS untuk Moskow John Sullivan menyampaikan proposal balasan kepada Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Kami tidak merilis dokumen itu secara publik karena kami pikir diplomasi memiliki peluang terbaik untuk berhasil jika kami menyediakan ruang untuk pembicaraan rahasia. Kami berharap dan berharap bahwa Rusia akan memiliki pandangan yang sama dan akan menanggapi proposal kami dengan serius,” ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
“Tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa jika Rusia mendekati ini dengan serius dan dalam semangat timbal balik, dengan tekad meningkatkan keamanan kolektif bagi kita semua, ada hal-hal yang sangat positif dalam dokumen ini yang harus dikejar,” papar dia.
Polandia telah menyatakan kesediaannya mengizinkan inspektur Rusia masuk ke negaranya untuk memeriksa fasilitas pertahanan udara Amerika Serikat.
Menurut Wall Street Journal (WSJ) yang mengutip pejabat Polandia yang tidak disebutkan namanya, Warsawa akan bersedia mencapai kesepakatan timbal balik dengan Moskow.
Sebagai imbalannya, Polandia ingin para inspekturnya diizinkan memeriksa lokasi rudal di Kaliningrad.
Ide untuk membiarkan Rusia masuk ke fasilitas Amerika Serikat (AS) di Polandia pada awalnya diusulkan Moskow, menurut para pejabat AS.
Kremlin telah berulang kali menentang penempatan rudal asing di wilayah Eropa dan telah menyatakan fasilitas pertahanan udara dapat digunakan untuk menembakkan rudal balistik ke wilayah Rusia.
“Pejabat Polandia mengatakan pemerintah terbuka untuk inspeksi pertahanan rudal dengan syarat Rusia mengizinkan inspeksi aktivitas rudal Rusia di Kaliningrad, eksklave Rusia yang sangat militeristik di Laut Baltik yang berbatasan dengan Polandia dan Lithuania,” papar laporan Wall Street Journal.
Pada akhir tahun lalu, Rusia menerbitkan rancangan perjanjian yang diusulkan yang telah dikirimnya ke NATO dan AS.
Dokumen tersebut mencakup daftar panjang jaminan keamanan yang dicari Kremlin, termasuk permintaan agar Amerika memindahkan rudal dan pasukannya dari perbatasan Rusia.
Pada Rabu, Duta Besar AS untuk Moskow John Sullivan menyampaikan proposal balasan kepada Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Kami tidak merilis dokumen itu secara publik karena kami pikir diplomasi memiliki peluang terbaik untuk berhasil jika kami menyediakan ruang untuk pembicaraan rahasia. Kami berharap dan berharap bahwa Rusia akan memiliki pandangan yang sama dan akan menanggapi proposal kami dengan serius,” ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
“Tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa jika Rusia mendekati ini dengan serius dan dalam semangat timbal balik, dengan tekad meningkatkan keamanan kolektif bagi kita semua, ada hal-hal yang sangat positif dalam dokumen ini yang harus dikejar,” papar dia.
(sya)
tulis komentar anda