Senjata Nuklir Rusia Lebih Banyak, Pakar Bilang AS Harus Khawatir

Jum'at, 28 Januari 2022 - 16:19 WIB
“Tetapi mereka telah mampu mengungguli Amerika yang kebijakan senjata nuklirnya sejak akhir Perang Dingin setengah hati, kurang visi, dan berdasarkan gagasan utopis bahwa perang nuklir akan membunuh semua orang."

"Jadi, lebih baik mengabaikan senjata nuklir dan tidak berinvestasi dengan benar dalam pemeliharaan dan perluasannya agar kita tidak mengalami perang nuklir," paparnya.

New START adalah perjanjian pengurangan senjata nuklir yang ditandatangani antara Rusia dan AS pada tahun 2010.

Nama resminya adalah Measures for the Further Reduction and Limitation of Strategic Offensive Arms [Tindakan untuk Pengurangan Lebih Lanjut dan Pembatasan Senjata Serangan Strategis].

Perjanjian ini menempatkan batasan pada senjata strategis Rusia, termasuk senjata nuklir jarak antarbenua.

Tetapi Weichert tampaknya tidak berpikir bahwa perjanjian itu menahan potensi berkembangnya senjata nuklir Rusia.

Dia memperingatkan bahwa ada ancaman lain juga. "Masalah sebenarnya, adalah senjata nuklir non-strategis Rusia," katanya.

“Sistem ini jarak menengah dan secara tradisional digunakan di tingkat taktis," ujarnya.

“Intinya, senjata-senjata ini akan digunakan untuk melubangi pertahanan NATO di Eropa," paparnya.

“Dan ini adalah senjata yang Moskow telah menghabiskan dekade terakhir untuk berkembang, dimodernisasi, dan sekarang memindahkannya ke daerah kantong Kaliningrad yang dikuasai Rusia.”
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More