Polisi Inggris Kembali Tangkap 2 Pria Terkait Penyanderaan di Sinagoga Texas
Rabu, 26 Januari 2022 - 23:58 WIB
LONDON - Polisi Inggris mengatakan mereka kembali menangkap dua pria lain dalam penyelidikan insiden penyanderaan di sebuah sinagoga Texas, Amerika Serikat (AS) awal bulan ini.
Pasukan kontra-terorisme Polisi North West mengatakan kedua pria itu ditangkap di kota Manchester, Inggris utara. Mereka ditahan untuk diinterogasi dan belum didakwa.
Polisi tidak mengungkapkan rincian tentang kedua pria itu. Polisi Inggris tidak merilis nama dan rincian tahanan sampai mereka didakwa seperti dikutip dari AP, Rabu (26/1/2022).
Penangkapan itu terjadi lebih dari seminggu setelah seorang pria Inggris, Malik Faisal Akram, menyandera empat orang di sinagoga Jemaat Beth Israel di pinggiran Texas Colleyville. Pengepungan pada 15 Januari itu berakhir setelah sandera terakhir berlari keluar dari sinagoga dan tim SWAT FBI bergegas masuk.
Akram (44) yang berasal dari kota Blackburn di barat laut Inggris, tewas dengan beberapa luka tembak. Keempat sandera tidak terluka.
Para sandera mengatakan Akram mengutip stereotip antisemit, dan pihak berwenang mengatakan ia menuntut pembebasan Aafia Siddiqui, seorang ahli saraf Pakistan yang dihukum karena mencoba membunuh tentara AS di Afghanistan dan tengah menjalani hukuman yang lama di penjara dekat Colleyville.
Pada 20 Januari, polisi Inggris menahan dua pria di kota Birmingham dan Manchester untuk diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan yang sama. Orang-orang itu kemudian dibebaskan tanpa tindakan lebih lanjut.
Dua remaja Inggris juga ditahan sebelumnya di Manchester dan dibebaskan tanpa dakwaan.
Pihak berwenang Inggris dilaporkan mengatakan bahwa Akram sempat diselidiki oleh MI5, dinas keamanan domestik, pada paruh kedua tahun 2020, tetapi dianggap bukan ancaman yang kredibel pada saat itu.
Pasukan kontra-terorisme Polisi North West mengatakan kedua pria itu ditangkap di kota Manchester, Inggris utara. Mereka ditahan untuk diinterogasi dan belum didakwa.
Polisi tidak mengungkapkan rincian tentang kedua pria itu. Polisi Inggris tidak merilis nama dan rincian tahanan sampai mereka didakwa seperti dikutip dari AP, Rabu (26/1/2022).
Penangkapan itu terjadi lebih dari seminggu setelah seorang pria Inggris, Malik Faisal Akram, menyandera empat orang di sinagoga Jemaat Beth Israel di pinggiran Texas Colleyville. Pengepungan pada 15 Januari itu berakhir setelah sandera terakhir berlari keluar dari sinagoga dan tim SWAT FBI bergegas masuk.
Akram (44) yang berasal dari kota Blackburn di barat laut Inggris, tewas dengan beberapa luka tembak. Keempat sandera tidak terluka.
Para sandera mengatakan Akram mengutip stereotip antisemit, dan pihak berwenang mengatakan ia menuntut pembebasan Aafia Siddiqui, seorang ahli saraf Pakistan yang dihukum karena mencoba membunuh tentara AS di Afghanistan dan tengah menjalani hukuman yang lama di penjara dekat Colleyville.
Pada 20 Januari, polisi Inggris menahan dua pria di kota Birmingham dan Manchester untuk diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan yang sama. Orang-orang itu kemudian dibebaskan tanpa tindakan lebih lanjut.
Dua remaja Inggris juga ditahan sebelumnya di Manchester dan dibebaskan tanpa dakwaan.
Pihak berwenang Inggris dilaporkan mengatakan bahwa Akram sempat diselidiki oleh MI5, dinas keamanan domestik, pada paruh kedua tahun 2020, tetapi dianggap bukan ancaman yang kredibel pada saat itu.
(ian)
tulis komentar anda