Pengamat: Perang Udara, Rusia Lebih Superior dari Ukraina

Rabu, 26 Januari 2022 - 23:21 WIB


Tapi jet tempur terbaru di tentara Ukraina dibangun 30 tahun yang lalu.

Gaji rendah dan fiksasi dengan birokrasi, mengikat pilot dengan dokumen, telah memicu eksodus orang-orang yang bertugas melindungi langit Ukraina dari ancaman Rusia.

Sebuah laporan oleh Kyiv Post Juli lalu mengatakan bahwa hampir 140 orang, di antaranya pilot, telah meninggalkan Angkatan Bersenjata selama dua tahun sebelumnya.

Seorang pilot mengatakan kepada surat kabar itu bahwa dia hanya memiliki antara 35 dan 80 jam terbang setahun, dibandingkan dengan persyaratan tahunan 180 jam untuk pilot NATO.

Angkatan udara Rusia akan menggunakan jet tempur Su-27 dan Mig 29, sementara jet tempur Sukhoi Su-35 dan Su-34 dapat menyerang target bernilai tinggi.

“Jika itu satu lawan satu, Ukraina sangat mampu bertahan,” kata Gessel.

“Masalahnya adalah bahwa Rusia dapat mendorong melalui garis di mana mereka terlemah karena superioritas udara dan superioritas informasi, memotong Ukraina dari mengetahui di mana Rusia maju,” imbuhnya.

"Dengan melarang mereka melalui udara, Rusia dapat memilih pertarungan mereka dan memusatkan kekuatan superior di mana mereka dibutuhkan pada saat dibutuhkan dan kemudian mundur atau menjauh," tuturnya.

Foreign Policy melaporkan Ukraina membutuhkan bantuan dalam segala hal mulai dari radar hingga rudal anti-pesawat hingga komando dan kontrol. Negara itu juga perlu mengoordinasikan pertahanan udara untuk mendiskriminasi target dan mendapatkan rudal pertahanan pantai baru.



Ancaman dari udara yang ditimbulkan oleh Rusia cukup besar, terutama mengingat bahwa jika terjadi kemajuan, kemungkinan akan menggerakkan baterai pertahanan udara S-400, menciptakan zona larangan terbang bagi kekuatan udara Ukraina.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More