Pengamat: Perang Udara, Rusia Lebih Superior dari Ukraina
Rabu, 26 Januari 2022 - 23:21 WIB
WASHINGTON - Militer Ukraina telah berbenah sejak Rusia berhasil merebut Crimea pada tahun 2014. Namun dengan pasukan dan peralatan yang lebih terlatih, kekurangan dalam kemampuan udaranya membuat Kiev rentan terhadap pasukan yang dipimpin Moskow.
Dengan bantuan NATO dan Amerika Serikat (AS), Ukraina telah memodernisasi tank, kendaraan lapis baja, dan sistem artilerinya. Peralatannya sekarang termasuk Humvee, kapal patroli, sistem radar, dan rudal anti-tank Javelin.
Kiev sekarang dapat menurunkan 150 ribu pasukan siap tempur, dibandingkan dengan hanya 6.000 delapan tahun lalu.
Dengan ketakutan bahwa pasukan massal Rusia di perbatasan Ukraina dapat mengakibatkan serangan, sebuah jajak pendapat pada bulan Desember oleh Institut Sosiologi Internasional Kiev juga menunjukkan sepertiga dari Ukraina akan melakukan perlawanan bersenjata terhadap aksi militer yang dipimpin Moskow.
Namun terlepas dari personel ekstra Ukraina, perangkat keras dan tidak kekurangan kemauan, superioritas Rusia di udara merupakan lawan yang efektif untuk keuntungan modernisasi tersebut.
“Ada kesenjangan kemampuan yang parah, terutama dalam hal pertahanan udara,” kata Gustav Gressel, anggota senior kebijakan di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR).
"Angkatan udara tidak digunakan dalam perang Donbas," imbuhnya, mengacu pada permusuhan di Ukraina timur antara pasukan pimpinan Kiev dan separatis dukungan Moskow yang dipicu oleh pencaplokan Crimea.
"Mereka kekurangan dana dan semua uang digunakan untuk memodernisasi pasukan darat, yang diperlukan untuk membendung gelombang di Donbas," ujarnya.
Dengan bantuan NATO dan Amerika Serikat (AS), Ukraina telah memodernisasi tank, kendaraan lapis baja, dan sistem artilerinya. Peralatannya sekarang termasuk Humvee, kapal patroli, sistem radar, dan rudal anti-tank Javelin.
Kiev sekarang dapat menurunkan 150 ribu pasukan siap tempur, dibandingkan dengan hanya 6.000 delapan tahun lalu.
Dengan ketakutan bahwa pasukan massal Rusia di perbatasan Ukraina dapat mengakibatkan serangan, sebuah jajak pendapat pada bulan Desember oleh Institut Sosiologi Internasional Kiev juga menunjukkan sepertiga dari Ukraina akan melakukan perlawanan bersenjata terhadap aksi militer yang dipimpin Moskow.
Namun terlepas dari personel ekstra Ukraina, perangkat keras dan tidak kekurangan kemauan, superioritas Rusia di udara merupakan lawan yang efektif untuk keuntungan modernisasi tersebut.
“Ada kesenjangan kemampuan yang parah, terutama dalam hal pertahanan udara,” kata Gustav Gressel, anggota senior kebijakan di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR).
"Angkatan udara tidak digunakan dalam perang Donbas," imbuhnya, mengacu pada permusuhan di Ukraina timur antara pasukan pimpinan Kiev dan separatis dukungan Moskow yang dipicu oleh pencaplokan Crimea.
"Mereka kekurangan dana dan semua uang digunakan untuk memodernisasi pasukan darat, yang diperlukan untuk membendung gelombang di Donbas," ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda