AS Dilaporkan Bersiap Evakuasi Diplomatnya dari Ukraina

Minggu, 23 Januari 2022 - 11:20 WIB
AS dilaporkan bersiap untuk mengevakuasi diplomatnya dari Ukraina. Foto/Kolase/Sindonews
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) sedang mempersiapkan persetujuan untuk evakuasi beberapa diplomat dan keluarganya dari kedutaan di Ukraina . Seperti dilaporkan oleh ABC yang mengutip sebuah sumber.

Menurut sumber tersebut otorisasi akhir belum disetujui sehingga ruang lingkup evakuasi belum jelas.

"Kami tidak memiliki apa pun untuk diumumkan saat ini. Kami melakukan perencanaan darurat yang ketat, seperti yang selalu kami lakukan, jika situasi keamanan memburuk," kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS ABC News menanggapi laporan itu, Minggu (23/1/2022).

Perencanaan darurat itu telah berlangsung selama berminggu-minggu sekarang, karena ABC News pertama kali melaporkannya bulan lalu bahwa kedutaan AS sedang mempersiapkan keberangkatan resmi atau diperintahkan.





Keberangkatan resmi memungkinkan keluarga dan staf non-darurat untuk mengungsi, biasanya dengan penerbangan komersial, sementara keberangkatan yang diperintahkan mengharuskan mereka melakukannya.

Dalam kedua kasus tersebut, Departemen Luar Negeri AS akan memperingatkan warga Amerika untuk meninggalkan negara itu juga. Ukraina sendiri sudah menjadi Level 4: Jangan Bepergian berdasarkan travel advisory Departemen Luar Negeri AS, dengan peringatan eksplisit bahwa Rusia merencanakan aksi militer yang signifikan terhadap Ukraina.

Tetapi sementara orang Amerika akan diperingatkan untuk meninggalkan negara itu minggu ini, Departemen Luar Negeri AS menjelaskan bahwa mereka tidak akan dievakuasi dengan pesawat pemerintah, seperti di Afghanistan - evakuasi yang terus dikatakan departemen bukanlah preseden.

"Jika ada keputusan untuk mengubah sikap kami sehubungan dengan diplomat Amerika dan keluarga mereka, warga Amerika seharusnya tidak mengantisipasi bahwa akan ada evakuasi yang disponsori pemerintah AS," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More