Rudal China Ini Disebut Lawan Sepadan S-400 Rusia
Selasa, 18 Januari 2022 - 20:02 WIB
JAKARTA - Sistem rudal anti-pesawat buatan Rusia , S-400 , disebut-sebut sebagai yang terbaik di dunia. Meski begitu, rudal buatan China ini dianggap sebagai jawaban atas teka teki bagaimana melawan sistem rudal anti pesawat itu. Parahnya, rudal tersebut adalah hasil pengembangan dari sistem rudal Rusia sendiri.
Rudal HQ-9B buatan China bisa jadi kesalahan yang dibuat oleh Rusia dalam hubungannya dengan negara itu. Pasalnya rudal yang dikembangkan menggunakan teknologi Almaz-Antey, perusahaan Rusia yang membuat sistem rudal S-300, S-400, dan S-500 itu bakal menjadi lawan sepadan dari S-400.
"Informasi ini berdasarkana analisis yang dibuat oleh oleh para ahli Amerika dan Pakistan. Akuisisi HQ-9B baru-baru ini dari Pakistan adalah alasan penilaian tersebut," seperti dilansir dari bulgarianmilitary.com, Selasa (18/1/2022).
Untuk diketahui, pada 1990-an, Rusia mengizinkan China untuk memperoleh teknologi pertahanan udara, terutama untuk produksi sistem rudal anti-pesawat generasi keempat.
Rudal HQ-9B China dikembangkan menggunakan teknologi Almaz-Antey dan sudah diakuisisi oleh Pakistan. HQ-9B memiliki jangkauan 240 km, dan dalam struktur rudal terdapat radar terintegrasi untuk penargetan aktif termal dan radar pencarian inframerah pasif. Rudal ini dirancang untuk menembus wilayah dan situs yang sulit dijangkau dan dilindungi udara.
"Hari ini cara untuk melawan sistem rudal anti-pesawat modern, seperti S-400, adalah dengan melawan sistem dan perkembangan modern seperti menentang senjata, rudal anti-radiasi, penanggulangan elektronik, UCAV dan kawanan drone, serta rudal jelajah terbang rendah," kata anggota senior Pusat Internasional untuk Evaluasi dan Strategi di Alexandria, Virginia, Amerika Serikat (AS), Richard Fisher.
Fischer mengatakan bahwa konflik antara Armenia dan Azerbaijan hampir dua tahun yang lalu menunjukkan kemungkinan bahwa sistem rudal anti-pesawat rentan terhadap sarana penangkal yang telah ditunjukkannya.
Ternyata pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia dari India telah memancing Pakistan untuk membuka kemungkinan lain untuk kemungkinan tindakan balasan.
Rudal HQ-9B buatan China bisa jadi kesalahan yang dibuat oleh Rusia dalam hubungannya dengan negara itu. Pasalnya rudal yang dikembangkan menggunakan teknologi Almaz-Antey, perusahaan Rusia yang membuat sistem rudal S-300, S-400, dan S-500 itu bakal menjadi lawan sepadan dari S-400.
"Informasi ini berdasarkana analisis yang dibuat oleh oleh para ahli Amerika dan Pakistan. Akuisisi HQ-9B baru-baru ini dari Pakistan adalah alasan penilaian tersebut," seperti dilansir dari bulgarianmilitary.com, Selasa (18/1/2022).
Untuk diketahui, pada 1990-an, Rusia mengizinkan China untuk memperoleh teknologi pertahanan udara, terutama untuk produksi sistem rudal anti-pesawat generasi keempat.
Rudal HQ-9B China dikembangkan menggunakan teknologi Almaz-Antey dan sudah diakuisisi oleh Pakistan. HQ-9B memiliki jangkauan 240 km, dan dalam struktur rudal terdapat radar terintegrasi untuk penargetan aktif termal dan radar pencarian inframerah pasif. Rudal ini dirancang untuk menembus wilayah dan situs yang sulit dijangkau dan dilindungi udara.
"Hari ini cara untuk melawan sistem rudal anti-pesawat modern, seperti S-400, adalah dengan melawan sistem dan perkembangan modern seperti menentang senjata, rudal anti-radiasi, penanggulangan elektronik, UCAV dan kawanan drone, serta rudal jelajah terbang rendah," kata anggota senior Pusat Internasional untuk Evaluasi dan Strategi di Alexandria, Virginia, Amerika Serikat (AS), Richard Fisher.
Fischer mengatakan bahwa konflik antara Armenia dan Azerbaijan hampir dua tahun yang lalu menunjukkan kemungkinan bahwa sistem rudal anti-pesawat rentan terhadap sarana penangkal yang telah ditunjukkannya.
Ternyata pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia dari India telah memancing Pakistan untuk membuka kemungkinan lain untuk kemungkinan tindakan balasan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda