Dua Tewas dalam Letusan Gunung Berapi dan Tsunami Tonga

Selasa, 18 Januari 2022 - 16:51 WIB
"Saya telah bekerja dalam banyak keadaan darurat, tetapi ini adalah salah satu yang paling sulit dalam hal berkomunikasi dan mencoba mendapatkan informasi dari sana. Dengan terputusnya kabel yang berasal dari Fiji, mereka terputus sepenuhnya. Kami mengandalkan 100 persen pada telepon satelit," tuturnya.

"Kami telah berdiskusi dengan Selandia Baru, Australia, dan rekan-rekan PBB ... dan kami berharap (kabel) ini kembali dan berjalan relatif segera, tetapi ini butuh sedikit perjuangan," imbuhnya.

"Itu jauh lebih sulit daripada operasi reguler," kata Veitch.

Ia mengatakan salah satu kekhawatiran terbesar dalam krisis ini adalah air bersih.

“Saya pikir salah satu hal pertama yang dapat dilakukan adalah jika pesawat atau kapal yang ditawarkan Selandia Baru dan Australia dapat menyediakan air minum dalam kemasan. Itu solusi jangka pendek yang sangat kecil," ujarnya

"Kami perlu memastikan bahwa pabrik desalinasi berfungsi dengan baik dan benar...dan kami perlu mengirim banyak alat uji serta bahan lain ke sana sehingga orang dapat mengolah air mereka sendiri, karena seperti yang Anda tahu, sebagian besar penduduk di Tonga bergantung pada air hujan, dan dengan abu seperti saat ini, telah sedikit asam, jadi kami tidak yakin dengan kualitas air sekarang," terangnya.



Masalah lainnya adalah akses.

"Tonga adalah salah satu dari sedikit negara yang beruntung di dunia yang belum terjangkit COVID...jadi kami harus beroperasi agak jauh. Jadi kami akan mendukung pemerintah untuk melakukan implementasi dan kemudian bekerja sangat keras melalui organisasi lokal," ujarnya.

Bagi mereka yang berada di wilayah Tonga yang terputus, Veitch mengatakan pesan utamanya adalah semua orang bekerja siang dan malam dalam hal ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More