Tak Pakai GPS, Korea Utara Pilih Navigasi Satelit Rusia untuk Tes Rudal
Selasa, 18 Januari 2022 - 11:45 WIB
Sumber yang dekat dengan militer China mengatakan sistem Beidou, yang beroperasi penuh sejak 2020, tidak mendukung uji coba rudal negara lain.
Sumber tersebut mengkonfirmasi bahwa Korea Utara menggunakan GLONASS untuk uji coba rudal, meskipun jangkauan sistem Rusia tidak seluas GPS.
“Para ahli dari Pyongyang mengevaluasi sistem Beidou dan GLONASS, mereka memutuskan bahwa sistem Rusia cocok untuk lokasi geografis Korea Utara dengan garis lintang tinggi saat meluncurkan rudal,” papar sumber itu.
Para pakar menjelaskan, “Ada juga rahasia umum bahwa Korea Utara mendapat manfaat dari warisan Uni Soviet, yang mentransfer teknologi rudal jarak menengah ke Pyongyang setelah Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah (INF) yang ditandatangani dengan Amerika Serikat.”
INF ditandatangani pada 1987, yang mengharuskan AS dan Uni Soviet untuk menghilangkan semua rudal balistik dan jelajah yang diluncurkan dari darat dengan jangkauan 500-5.000 km.
AS menarik diri dari perjanjian INF pada 2019. Badan intelijen Amerika Serikat dan Barat telah lama percaya bahwa Korea Utara mengembangkan rudal berdasarkan desain dan teknologi era 1960-an.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Sumber tersebut mengkonfirmasi bahwa Korea Utara menggunakan GLONASS untuk uji coba rudal, meskipun jangkauan sistem Rusia tidak seluas GPS.
“Para ahli dari Pyongyang mengevaluasi sistem Beidou dan GLONASS, mereka memutuskan bahwa sistem Rusia cocok untuk lokasi geografis Korea Utara dengan garis lintang tinggi saat meluncurkan rudal,” papar sumber itu.
Para pakar menjelaskan, “Ada juga rahasia umum bahwa Korea Utara mendapat manfaat dari warisan Uni Soviet, yang mentransfer teknologi rudal jarak menengah ke Pyongyang setelah Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah (INF) yang ditandatangani dengan Amerika Serikat.”
INF ditandatangani pada 1987, yang mengharuskan AS dan Uni Soviet untuk menghilangkan semua rudal balistik dan jelajah yang diluncurkan dari darat dengan jangkauan 500-5.000 km.
AS menarik diri dari perjanjian INF pada 2019. Badan intelijen Amerika Serikat dan Barat telah lama percaya bahwa Korea Utara mengembangkan rudal berdasarkan desain dan teknologi era 1960-an.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(sya)
tulis komentar anda