Tonga Memohon Bantuan Dunia Segera setelah Letusan Gunung Berapi dan Tsunami
Senin, 17 Januari 2022 - 13:52 WIB

Gunung berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Haapai di Tonga meletus pada Sabtu malam, memicu tsunami di kawasan Pasifik. Foto/Planet Labs PBC/via REUTERS
NUKUALOFA - Tonga memohon bantuan segera dari masyarakat internasional setelah negara itu mengalami kerusakan signifikan akibat letusan gunung berapi bawah laut dan tsunami.
Bantuan mendesak yang dibutuhkan adalah air bersih dan makanan.
Penilaian kerusakan di Tonga mulai terlihat setelah gunung berapi bawah laut Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai meletus dahsyat pada Sabtu malam lalu.
Baca juga: Letusan Gunung Berapi Tonga Setara 1.000 Bom Nuklir AS di Hiroshima
Erupsi itu dilaporkan sebagai yang terbesar sejak erupsi gunung Pinatubo di Filipina pada tahun 1991. Dampak erupsi gunung berapi di Tonga telah memicu tsunami di kawasan Pasifik dan menyelimuti negara itu dengan abu vulkanik.
“Komunikasi tetap terputus dan sejauh mana kerugian terhadap nyawa dan harta benda saat ini tidak diketahui. Yang kami tahu adalah bahwa Tonga membutuhkan bantuan segera untuk menyediakan air minum dan makanan segar bagi warganya,” kata Ketua Parlemen Lord Fakafanua dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di media sosial, Senin (17/1/2022).
Permintaan bantuan itu muncul ketika para ahli mendeteksi letusan lain di Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai.
The Darwin Volcanic Ash Advisory Centre [Pusat Penasihat Abu Vulkanik Darwin] mengatakan gunung berapi itu meletus pada pukul 22.10 GMT, dengan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan telah mendeteksi gelombang besar di daerah itu.
“Ini mungkin dari ledakan lain gunung berapi Tonga. Tidak ada gempa Bumi yang diketahui dengan ukuran signifikan untuk menghasilkan gelombang ini," kata pusat tersebut seperti dikutip Al Jazeera.
Australia dan Selandia Baru pada Senin mengirim penerbangan pengintai untuk menilai kerusakan di Tonga dan mengatakan mereka berkoordinasi dengan Amerika Serikat, Prancis, dan negara-negara lain dalam respons kemanusiaan.
Bantuan mendesak yang dibutuhkan adalah air bersih dan makanan.
Penilaian kerusakan di Tonga mulai terlihat setelah gunung berapi bawah laut Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai meletus dahsyat pada Sabtu malam lalu.
Baca juga: Letusan Gunung Berapi Tonga Setara 1.000 Bom Nuklir AS di Hiroshima
Erupsi itu dilaporkan sebagai yang terbesar sejak erupsi gunung Pinatubo di Filipina pada tahun 1991. Dampak erupsi gunung berapi di Tonga telah memicu tsunami di kawasan Pasifik dan menyelimuti negara itu dengan abu vulkanik.
“Komunikasi tetap terputus dan sejauh mana kerugian terhadap nyawa dan harta benda saat ini tidak diketahui. Yang kami tahu adalah bahwa Tonga membutuhkan bantuan segera untuk menyediakan air minum dan makanan segar bagi warganya,” kata Ketua Parlemen Lord Fakafanua dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di media sosial, Senin (17/1/2022).
Permintaan bantuan itu muncul ketika para ahli mendeteksi letusan lain di Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai.
The Darwin Volcanic Ash Advisory Centre [Pusat Penasihat Abu Vulkanik Darwin] mengatakan gunung berapi itu meletus pada pukul 22.10 GMT, dengan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan telah mendeteksi gelombang besar di daerah itu.
“Ini mungkin dari ledakan lain gunung berapi Tonga. Tidak ada gempa Bumi yang diketahui dengan ukuran signifikan untuk menghasilkan gelombang ini," kata pusat tersebut seperti dikutip Al Jazeera.
Australia dan Selandia Baru pada Senin mengirim penerbangan pengintai untuk menilai kerusakan di Tonga dan mengatakan mereka berkoordinasi dengan Amerika Serikat, Prancis, dan negara-negara lain dalam respons kemanusiaan.
Lihat Juga :