Incar Jet Tempur Siluman F-35 AS, Thailand Siapkan Rp5,9 Triliun

Sabtu, 15 Januari 2022 - 01:01 WIB
Jet tempur siluman F-35 Lockheed Martin, Amerika Serikat. Thailand berniat membeli jet tempur tersebut untuk menggantikan armada F-16 yang sudah tua. Foto/Senior Airman Kristine Legate/US Air Force
BANGKOK - Thailand menyiapkan anggaran sebesar THB13,8 miliar (lebih dari Rp5,9 triliun) untuk membeli pesawat tempur baru pada 2023. Platform yang dipertimbangkan termasuk jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat (AS).

Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) telah menerima persetujuan dari pemerintah untuk melanjutkan rencana pengadaan pesawat tempur baru untuk menggantikan armada F-16A/B Fighting Falcons Lockheed Martin yang sudah tua.





Juru bicara RTAF Air Vice Marshal (AVM) Prapas Sonjaidee mengatakan kepada Janes pada 12 Januari bahwa kabinet Thailand telah menyetujui pengadaan empat pesawat untuk tahap awal senilai THB13,8 miliar.

Dana tersebut, katanya, akan bersumber dari anggaran pertahanan Thailand selama empat tahun ke depan.

Prapas mengatakan RTAF ingin memperoleh pesawat tempur paling modern dan mampu yang memenuhi anggaran layanan dan persyaratan operasional.

Untuk tujuan ini, layanan tersebut telah membentuk dua komite yang akan mengidentifikasi persyaratan dan mengevaluasi platform termasuk F-35 Lightning II Joint Strike Fighter (JSF) Lockheed Martin.

“Kami akan memilih pesawat yang paling tepat,” kata Prapas. “Ini mungkin F-35 atau mungkin platform lain. Namun, kami ingin membeli pesawat tempur generasi berikutnya dan komite pengadaan kami akan menilai platform yang sesuai.”

"Proses evaluasi ini akan berlanjut hingga tahun depan, dan pada 2023, kami akan memulai proses pembelian pesawat tempur baru. Kami akan membeli empat pesawat untuk memulai.”

Dalam menguraikan alasan untuk pengadaan platform baru, Prapas mengatakan F-16 RTAF menjadi tidak berkelanjutan.

Dia juga menunjuk pengadaan pesawat tempur di seluruh Asia-Pasifik, menyoroti strategi pengadaan pertahanan Thailand, yang sering difokuskan pada menjaga keseimbangan dengan tetangga regional.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More