Pentagon Sempat Yakin Rudal Korut Menuju Amerika Serikat

Jum'at, 14 Januari 2022 - 14:30 WIB
Korut meluncurkan rudal yang sempat diduga Pentagon mengarah ke wilayah AS. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Pejabat militer dan penerbangan Amerika Serikat (AS) sempat yakin peluncuran rudal Korea Utara (Korut) awal pekan ini dapat menimbulkan ancaman bagi Tanah Air Paman Sam.

Meski demikian, menurut CNN, data awal peluncuran rudal itu segera dianggap tidak akurat.

Beberapa saat setelah Pyongyang menembakkan rudal hipersonik di lepas pantai timurnya sebagai bagian dari uji senjata pada Senin (10/1/2022), Komando Utara AS, Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD), dan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) masing-masing menanggapi seolah-olah peluncuran itu adalah satu serangan, segera menentukan apakah amunisi bisa mencapai wilayah AS.





“Pejabat Pentagon tidak memiliki perasaan yang baik untuk kemampuannya,” ungkap seorang anggota parlemen menjelaskan tentang insiden itu kepada CNN pada Kamis, menyebut insiden itu "jelek."



Militer AS kemudian dengan segera mengetahui senjata itu bukan merupakan ancaman dan akhirnya jatuh ke laut antara China dan Jepang, ribuan mil jauhnya dari perbatasan AS.



Meski demikian, otoritas penerbangan FAA tetap melarang sejumlah penerbangan di pantai barat selama sekitar 15 menit sebagai antisipasi.

"Sebagai tindakan pencegahan, FAA menghentikan sementara keberangkatan di beberapa bandara di sepanjang pantai barat," papar pernyataan FAA, Selasa.

FAA menambahkan, “FAA secara teratur mengambil tindakan pencegahan. Kami sedang meninjau proses di sekitar ground stop ini seperti yang kami lakukan setelah semua peristiwa semacam itu.”

Juru bicara Pentagon John Kirby kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa penerbangan yang dilarang terbang adalah bagian dari "proses normal koordinasi dan komunikasi" antara pejabat pertahanan dan pejabat penerbangan.

Meski demikian, dia menambahkan, "Beberapa keputusan dibuat yang mungkin tidak perlu dibuat."

Peluncuran rudal itu adalah yang kedua bagi Pyongyang sejauh ini pada 2022, dan telah memicu ancaman pembalasan dari Washington, yang baru-baru ini meminta PBB menjatuhkan hukuman tambahan atas enam peluncuran rudal Korea Utara sejak September lalu.

Secara terpisah, Departemen Keuangan AS juga menjatuhkan sanksi terhadap enam warga Korea Utara, satu warga negara Rusia dan satu perusahaan Rusia, dengan mengklaim mereka terlibat dalam program “senjata pemusnah massal” Pyongyang.

Sebagai tanggapan, Korut bersumpah akan melakukan “reaksi yang lebih kuat dan pasti”.

Korut menuduh AS “secara sengaja meningkatkan situasi” di Semenanjung Korea, meskipun tidak merinci tindakan apa yang mungkin diambil.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More