Kapal Selam Nuklir AS Tiba di Arktik Norwegia, Langsung Disambut Protes
Rabu, 12 Januari 2022 - 19:01 WIB
TROMS - Kapal selam nuklir USS Washington tiba di Troms di Norwegia utara, pada Selasa (11/1/2022) hingga memicu reaksi keras dan protes.
Kapal selam milik Amerika Serikat (AS) itu dipersenjatai dengan rudal jelajah dan bertugas berpatroli di perairan utara, tempat kapal selam Rusia berlayar keluar dari pangkalan Armada Utara di Teluk Kola dan Laut Barents.
Menurut pengunjuk rasa yang berkumpul di luar gerbang yang dijaga dari pelabuhan Tonsnes di luar Troms, panggilan pelabuhan itu membuat Norwegia menjadi bagian dalam permainan berbahaya antara sejumlah negara adidaya.
Hakon Elvenes dari organisasi "Tidak untuk kapal perang bertenaga nuklir" percaya bahwa kapal selam nuklir AS tidak boleh diizinkan berlabuh di Norwegia.
Dia khawatir tentang efek simbolis dari kapal selam nuklir itu diundang ke perairan Norwegia.
“Ini mewakili campuran berbahaya dari tujuan militer dan sipil. Ini adalah campuran yang mungkin bertentangan dengan hukum internasional, dan yang belum dinilai cukup baik oleh otoritas Norwegia,” ungkap Elvenes kepada badan penyiar nasional NRK, dilansir Sputnik.
“Selalu ada risiko bahwa sesuatu dapat terjadi pada reaktor nuklir mana pun, kita memiliki banyak contoh tentang itu. Dan jika sesuatu terjadi lebih dulu, konsekuensinya akan besar,” ujar dia.
Organisasi Elvenes mendapat dukungan dari Young Reds, sayap pemuda Partai Merah. Pemimpinnya Alberta Tennoe Bekkhus berpendapat NATO telah mengejar retorika agresif dan kebijakan provokatif terhadap Rusia.
Menurut dia, Norwegia harus disalahkan karena menyambut pasukan militer besar dari AS. “Dengan memfasilitasi panggilan pelabuhan oleh kapal selam nuklir AS, Norwegia memicu konflik negara adidaya lebih lanjut,” papar dia.
Kapal selam milik Amerika Serikat (AS) itu dipersenjatai dengan rudal jelajah dan bertugas berpatroli di perairan utara, tempat kapal selam Rusia berlayar keluar dari pangkalan Armada Utara di Teluk Kola dan Laut Barents.
Menurut pengunjuk rasa yang berkumpul di luar gerbang yang dijaga dari pelabuhan Tonsnes di luar Troms, panggilan pelabuhan itu membuat Norwegia menjadi bagian dalam permainan berbahaya antara sejumlah negara adidaya.
Hakon Elvenes dari organisasi "Tidak untuk kapal perang bertenaga nuklir" percaya bahwa kapal selam nuklir AS tidak boleh diizinkan berlabuh di Norwegia.
Dia khawatir tentang efek simbolis dari kapal selam nuklir itu diundang ke perairan Norwegia.
“Ini mewakili campuran berbahaya dari tujuan militer dan sipil. Ini adalah campuran yang mungkin bertentangan dengan hukum internasional, dan yang belum dinilai cukup baik oleh otoritas Norwegia,” ungkap Elvenes kepada badan penyiar nasional NRK, dilansir Sputnik.
“Selalu ada risiko bahwa sesuatu dapat terjadi pada reaktor nuklir mana pun, kita memiliki banyak contoh tentang itu. Dan jika sesuatu terjadi lebih dulu, konsekuensinya akan besar,” ujar dia.
Organisasi Elvenes mendapat dukungan dari Young Reds, sayap pemuda Partai Merah. Pemimpinnya Alberta Tennoe Bekkhus berpendapat NATO telah mengejar retorika agresif dan kebijakan provokatif terhadap Rusia.
Menurut dia, Norwegia harus disalahkan karena menyambut pasukan militer besar dari AS. “Dengan memfasilitasi panggilan pelabuhan oleh kapal selam nuklir AS, Norwegia memicu konflik negara adidaya lebih lanjut,” papar dia.
(sya)
tulis komentar anda