Menggetarkan Hati, Pasangan Ini Berpegangan Tangan Saat Meninggal Akibat COVID-19
Minggu, 09 Januari 2022 - 15:08 WIB
WASHINGTON - Momenmenggetarkan hati terjadi di Amerika Serikat (AS). Pasangan yang telah menikah selama empat dekade meninggal akibat COVID-19 sambil berpegangan tangan.
Pasangan William Stewart (73) dan Carol (69) dari New Hampshire menderita sakit parah akibat COVID-19 dan dirawat di rumah sakit. Kesehatan pasangan yang tidak divaksin ini memburuk dan meninggal di sebuah rumah sakit di Salem pada 30 Desember lalu, menurut halaman GoFundMe.
Momen romantis itu pun terjadi, keduanya meninggal hanya berselisih hitungan detik sambil berpegangan tangan.
"Dengan hati yang terberat untuk berbagi bahwa tadi malam pada pukul 21.12, Bill dan Carol meninggal dengan damai bergandengan tangan dengan orang yang mereka cintai di samping tempat tidur," tulis keponakan mereka, Tim Stewart di halaman tersebut.
"Mereka berjuang keras dan lama melawan COVID, baik yang diintubasi maupun dengan bantuan hidup," sambungnya seperti dilansir dari Metro.co.uk, Minggu (9/1/2022)
William menggunakan alat bantu hidup selama delapan hari dan Carol selama dua minggu. Akibat komplikasi COVID-19, sang suami mengalami gagal paru, ginjal, dan permasalah di renal.
Pada hari terakhir mereka tinggal, staf rumah sakit menempatkan pasangan itu di kamar yang sama.
"Menempatkan kedua tempat tidur berdampingan, meletakkan tangan ibu saya ke tangan ayah saya," putri mereka Melissa Noke memberi tahu WMUR.
"Begitu mereka menyentuh tangan, ayah saya mengambil napas terakhirnya, dan kemudian ibu saya 10 detik kemudian," tuturnya.
Menurut WMUR kedelapan anggota keluarga Stewart baru-baru ini dites positif terkena virus Corona.
William dan Carol bertemu saat anak-anak dan memulai hubungan romantis sebagai orang dewasa, menurut berita kematian mereka dari Douglas & Johnson Funeral Home di Salem. William adalah seorang masinis dan istrinya bekerja di bidang perawatan kesehatan. Mereka menikah selama 44 tahun.
Mereka meninggalkan tiga putri dan tujuh cucu.
"Saya benar-benar percaya bahwa kekuatan doa dan semua kata-kata baik yang telah dibagikan selama beberapa minggu terakhir adalah apa yang membuat mereka terus berjuang," tulis Tim.
“Itu juga membuat kami berharap untuk yang terbaik,” pungkasnya.
Pasangan William Stewart (73) dan Carol (69) dari New Hampshire menderita sakit parah akibat COVID-19 dan dirawat di rumah sakit. Kesehatan pasangan yang tidak divaksin ini memburuk dan meninggal di sebuah rumah sakit di Salem pada 30 Desember lalu, menurut halaman GoFundMe.
Momen romantis itu pun terjadi, keduanya meninggal hanya berselisih hitungan detik sambil berpegangan tangan.
"Dengan hati yang terberat untuk berbagi bahwa tadi malam pada pukul 21.12, Bill dan Carol meninggal dengan damai bergandengan tangan dengan orang yang mereka cintai di samping tempat tidur," tulis keponakan mereka, Tim Stewart di halaman tersebut.
"Mereka berjuang keras dan lama melawan COVID, baik yang diintubasi maupun dengan bantuan hidup," sambungnya seperti dilansir dari Metro.co.uk, Minggu (9/1/2022)
William menggunakan alat bantu hidup selama delapan hari dan Carol selama dua minggu. Akibat komplikasi COVID-19, sang suami mengalami gagal paru, ginjal, dan permasalah di renal.
Pada hari terakhir mereka tinggal, staf rumah sakit menempatkan pasangan itu di kamar yang sama.
"Menempatkan kedua tempat tidur berdampingan, meletakkan tangan ibu saya ke tangan ayah saya," putri mereka Melissa Noke memberi tahu WMUR.
"Begitu mereka menyentuh tangan, ayah saya mengambil napas terakhirnya, dan kemudian ibu saya 10 detik kemudian," tuturnya.
Menurut WMUR kedelapan anggota keluarga Stewart baru-baru ini dites positif terkena virus Corona.
William dan Carol bertemu saat anak-anak dan memulai hubungan romantis sebagai orang dewasa, menurut berita kematian mereka dari Douglas & Johnson Funeral Home di Salem. William adalah seorang masinis dan istrinya bekerja di bidang perawatan kesehatan. Mereka menikah selama 44 tahun.
Mereka meninggalkan tiga putri dan tujuh cucu.
"Saya benar-benar percaya bahwa kekuatan doa dan semua kata-kata baik yang telah dibagikan selama beberapa minggu terakhir adalah apa yang membuat mereka terus berjuang," tulis Tim.
“Itu juga membuat kami berharap untuk yang terbaik,” pungkasnya.
(ian)
tulis komentar anda