Mengenal Putri Basmah, Oprah Winfrey Timur Tengah Pengkritik Mohammad bin Salman
Minggu, 09 Januari 2022 - 11:52 WIB
Putri Basmah juga diketahui telah lama mengadvokasi reformasi konstitusi dan masalah kemanusiaan di Arab Saudi dan di seluruh wilayah.
Ia terkenal sebagai sosok yang blak-blakan, muncul di berbagai forum internasional yang menyoroti masalah korupsi, kemanusiaan, dan ketidaksetaraan kekayaan di seluruh wilayah. Dia juga mempromosikan reformasi konstitusi di kerajaan yang mengekang kekuasaan polisi agama dan melihat hak-hak perempuan diabadikan dalam hukum.
Pada 2012, ia mengatakan kepada BBC bahwa ia sedih karena Arab Saudi tidak menindaklanjuti rencana monarki konstitusional, yang akan memisahkan posisi raja dari perdana menteri, sebuah rencana yang ditetapkan oleh mendiang ayahnya, Raja Saud.
Dalam sebuah wawancara dengan The Independent pada tahun yang sama, dia mengatakan bahwa sementara seruannya untuk demokrasi di seluruh wilayah melalui Arab Spring telah membuat editornya sendiri di Saudi cukup gugup untuk memotong artikelnya, dia juga telah menerima petunjuk yang sangat kuat bahwa kritiknya tidak akan mendapat persetujuan.
Namun kritik sang putri tidak ditujukan secara langsung pada keluarga kerajaan, melainkan pada tingkat pemerintahan lainnya.
Pada 2015 ia kembali ke Arab Saudi, menutup beberapa perusahaannya di London, Inggris, pada tahun 2016 dan mentransfer sisanya ke salah satu putrinya pada tahun 2018. Meski begitu ia tetap terus muncul di media internasional.
Sementara mengaku telah diperas karena berbicara lantang, Putri Basmah tidak lagi tampil di media secara signifikan sejak Januari 2018 di mana ia menyerukan diakhirinya perang Arab Saudi di Yaman di BBC Arab.
Pada 28 Februari 2019, setelah izinnya untuk berobat ke Swiss ditolak Kerajaan, Basmah dan putrinya Suhoud dibawa oleh delapan orang di rumahnya. Saat itu ia diberitahu akan bertemu dengan Pangeran Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) dan sejak saat itu ia tidak lagi muncul di depan publik.
tulis komentar anda