Bank Swiss Gugat Pangeran Arab Saudi karena Gagal Bayar Utang dan Bunga Rp1,2 Triliun
Kamis, 06 Januari 2022 - 08:42 WIB
ZURICH - Bank di Swiss menggugat seorang pangeran Arab Saudi di pengadilan London. Pihak bank mengeklaim dia gagal membayar utang dan bunganya yang totalnya USD78 juta atau lebih dari Rp1,2 triliun.
Credit Suisse Group AG mengatakan Pangeran Fahad bin Sultan telah mengambil pinjaman yang berbunga untuk membiayai rumah besar dan kapal pesiar mewah di Inggris.
Pangeran Arab Saudi itu dikenal sebagai gubernur Provinsi Tabuk.
Menurut pihak bank, pinjaman yang berbunga itu diambil sang pangeran untuk membiayai superyacht dan mansion Surrey sepanjang 270 kaki.
Sebuah dokumen gugatan di pengadilan London, yang dikutip Bloomberg, Rabu (5/1/2022), mengungkapkan kapal pesiar "Sarafsa" terdaftar di Kepulauan Cayman bernilai sekitar £48 juta. Sedangkan properti di dekat Wentworth Golf Club di selatan London bernilai £35 juta.
Bank di Swiss tersebut mengatakan dua perusahaan gagal membayar dua pinjaman yang telah diberikan untuk membiayai kembali pembelian. Menurut pihak bank, Pangeran Fahad, sebagai penjamin pinjaman, adalah penerima manfaat utama dari aset tersebut.
Credit Suisse mengatakan pinjaman bank disepakati pada tahun 2020. Namun, pihak peminjam tidak membayar pinjaman, bunga, dan biaya terkait lainnya.
Bank yang berbasis di Zurich juga menuduh pihak peminjam tidak memberikan bukti bahwa Pangeran Fahd memiliki aset likuid, setidaknya USD25 juta, yang merupakan pelanggaran perjanjian.
Credit Suisse menulis kepada Kerajaan Arab Saudi menuntut pembayaran lebih dari 37 juta euro (£30 juta).
Bank juga menuduh perusahaan lain yang berbasis di Kepulauan Virgin Inggris gagal membayar fasilitas pinjaman, yang disepakati pada tahun 2017, dengan tidak membayar kembali sebagian dari pinjaman ditambah bunga.
Pengacara Pangeran Fahad belum mengajukan surat pembelaan dalam kasus ini.
Credit Suisse menolak berkomentar saat dihubungi MailOnline.
Fahad bin Sultan telah menjadi gubernur Provinsi Tabuk sejak 1987 dan merupakan anggota House of Saud atau Keluarga Kerajaan yang berkuasa di Arab Saudi.
Salah satu putranya, Faisal, adalah wakil gubernur wilayah Hail.
Credit Suisse Group AG mengatakan Pangeran Fahad bin Sultan telah mengambil pinjaman yang berbunga untuk membiayai rumah besar dan kapal pesiar mewah di Inggris.
Pangeran Arab Saudi itu dikenal sebagai gubernur Provinsi Tabuk.
Menurut pihak bank, pinjaman yang berbunga itu diambil sang pangeran untuk membiayai superyacht dan mansion Surrey sepanjang 270 kaki.
Sebuah dokumen gugatan di pengadilan London, yang dikutip Bloomberg, Rabu (5/1/2022), mengungkapkan kapal pesiar "Sarafsa" terdaftar di Kepulauan Cayman bernilai sekitar £48 juta. Sedangkan properti di dekat Wentworth Golf Club di selatan London bernilai £35 juta.
Bank di Swiss tersebut mengatakan dua perusahaan gagal membayar dua pinjaman yang telah diberikan untuk membiayai kembali pembelian. Menurut pihak bank, Pangeran Fahad, sebagai penjamin pinjaman, adalah penerima manfaat utama dari aset tersebut.
Credit Suisse mengatakan pinjaman bank disepakati pada tahun 2020. Namun, pihak peminjam tidak membayar pinjaman, bunga, dan biaya terkait lainnya.
Bank yang berbasis di Zurich juga menuduh pihak peminjam tidak memberikan bukti bahwa Pangeran Fahd memiliki aset likuid, setidaknya USD25 juta, yang merupakan pelanggaran perjanjian.
Credit Suisse menulis kepada Kerajaan Arab Saudi menuntut pembayaran lebih dari 37 juta euro (£30 juta).
Bank juga menuduh perusahaan lain yang berbasis di Kepulauan Virgin Inggris gagal membayar fasilitas pinjaman, yang disepakati pada tahun 2017, dengan tidak membayar kembali sebagian dari pinjaman ditambah bunga.
Pengacara Pangeran Fahad belum mengajukan surat pembelaan dalam kasus ini.
Credit Suisse menolak berkomentar saat dihubungi MailOnline.
Fahad bin Sultan telah menjadi gubernur Provinsi Tabuk sejak 1987 dan merupakan anggota House of Saud atau Keluarga Kerajaan yang berkuasa di Arab Saudi.
Salah satu putranya, Faisal, adalah wakil gubernur wilayah Hail.
(min)
tulis komentar anda