Pembunuh Khashoggi Dilaporkan Tinggal di Vila Bintang Tujuh Riyadh
Jum'at, 31 Desember 2021 - 02:18 WIB
Abahussein dan Madani dikenal sebagai perwira intelijen yang dipekerjakan oleh keamanan negara. Bos mereka, Abdul Aziz bin Mohammad Al-Howairini, telah terlihat bersama beberapa terdakwa, dan sering terlihat menggunakan gym di kompleks itu.
Pada Desember 2019, setelah melalui proses yang diselimuti kerahasiaan, pengadilan Arab Saudi membebaskan tiga terdakwa; lima orang dihukum mati; dan lima lainnya untuk hukuman penjara.
Lima pria yang dijatuhi hukuman mati bukanlah pelaku dan akhirnya secara hukum diampuni pada Mei 2020 oleh anak-anak Khashoggi yang ditengahi oleh Pangeran Mohammad bin Salman.
Sampai sekarang, hanya sedikit yang terungkap terkait keberadaan pemain utama dalam rencana pembunuhan Khashoggi. Namun kehadiran nyata mereka di kompleks intelijen modern yang dilengkapi dengan baik, di mana mereka menikmati kebebasan bergerak, sangat bertentangan dengan jaminan oleh pengadilan kerajaan Arab Saudi bahwa para pelaku menghadapi hukuman berat.
Pengungkapan itu muncul ketika misteri terus menyelimuti identitas seorang pria yang ditangkap oleh polisi Prancis bulan ini, yang awalnya diidentifikasi sebagai anggota tim sekunder pembunuh Khashoggi.
Khaled Aedh al-Otaibi ditangkap di bandara Charles de Gaulle pada 7 Desember lalu atas dasar surat perintah yang dikeluarkan oleh Turki.
Polisi kemudian mengatakan penangkapan itu merupakan kasus kesalahan identitas. Namun, pejabat Turki diyakini percaya bahwa Prancis mungkin telah menangkap orang yang tepat dan membebaskannya karena alasan politik.
Sebuah sumber mengkonfirmasi kepada The Guardian bahwa pejabat Turki telah memberi sinyal terkait kekhawatiran mereka, mengklaim bahwa data yang mereka berikan kepada Interpol cocok dengan apa yang awalnya dikirim oleh polisi Prancis kepada mereka.
Pada Desember 2019, setelah melalui proses yang diselimuti kerahasiaan, pengadilan Arab Saudi membebaskan tiga terdakwa; lima orang dihukum mati; dan lima lainnya untuk hukuman penjara.
Lima pria yang dijatuhi hukuman mati bukanlah pelaku dan akhirnya secara hukum diampuni pada Mei 2020 oleh anak-anak Khashoggi yang ditengahi oleh Pangeran Mohammad bin Salman.
Sampai sekarang, hanya sedikit yang terungkap terkait keberadaan pemain utama dalam rencana pembunuhan Khashoggi. Namun kehadiran nyata mereka di kompleks intelijen modern yang dilengkapi dengan baik, di mana mereka menikmati kebebasan bergerak, sangat bertentangan dengan jaminan oleh pengadilan kerajaan Arab Saudi bahwa para pelaku menghadapi hukuman berat.
Pengungkapan itu muncul ketika misteri terus menyelimuti identitas seorang pria yang ditangkap oleh polisi Prancis bulan ini, yang awalnya diidentifikasi sebagai anggota tim sekunder pembunuh Khashoggi.
Khaled Aedh al-Otaibi ditangkap di bandara Charles de Gaulle pada 7 Desember lalu atas dasar surat perintah yang dikeluarkan oleh Turki.
Polisi kemudian mengatakan penangkapan itu merupakan kasus kesalahan identitas. Namun, pejabat Turki diyakini percaya bahwa Prancis mungkin telah menangkap orang yang tepat dan membebaskannya karena alasan politik.
Sebuah sumber mengkonfirmasi kepada The Guardian bahwa pejabat Turki telah memberi sinyal terkait kekhawatiran mereka, mengklaim bahwa data yang mereka berikan kepada Interpol cocok dengan apa yang awalnya dikirim oleh polisi Prancis kepada mereka.
tulis komentar anda