Pernah Jajah Irak, George Bush Akui Tak Tahu Banyak Urusan Internasional
Kamis, 30 Desember 2021 - 15:29 WIB
WASHINGTON - George W Bush yang menjabat sebagai presiden Amerika Serikat (AS) antara 2001 dan 2009, dikenal karena memerintahkan invasi ke Afghanistan dan Irak setelah serangan teroris 9/11.
Dia pun menjadi salah satu presiden paling populer sekaligus paling tidak populer dalam sejarah Amerika Serikat.
Selama pertemuan pertamanya dengan Duta Besar Inggris untuk AS Sir Christopher Meyer pada 1998, Gubernur Texas saat itu George W Bush mengakui pengetahuannya yang buruk tentang politik global.
Kabar ini berdasarkan dokumen yang tidak dirahasiakan dari Arsip Nasional AS.
Satu memo ke Kementerian Luar Negeri AS, disalin ke Nomor 10 dan sekarang dilihat media Inggris menunjukkan bagaimana Sir Christopher Meyer duduk bersama Bush pada Februari 1998, ketika Bush "Mengakui bahwa, selain Meksiko, dia tidak tahu banyak tentang urusan internasional dan bahwa dia akan melakukannya dengan baik untuk memperluas pengalamannya."
"Pandangan dunianya, seperti yang dia sadari, sebagian besar terbatas pada cakrawala Texas dan Meksiko," tulis Meyer saat itu.
Setelah utusan Inggris mendesak Bush mengunjungi Inggris, Bush menjelaskan bahwa perjalanan luar negerinya yang terkenal menjelang pemilihan gubernur dapat merusak dirinya di Texas, menurut memo itu.
"Pemilih Texas tidak akan memaafkannya jika dia tampak mengalihkan pandangannya dari urusan pemerintahan Texas," ujar Sir Christopher berpendapat.
Dia menyarankan Bush bisa diperhitungkan di pentas politik Washington sebagai "sejauh ini pelari depan" jika dia bergerak untuk mencari nominasi presiden dari Partai Republik pada saat itu.
Meyer menambahkan bahwa pertemuan Februari 1998 menegaskan, "Pendapat pertama tentang George W: Sangat ramah dan dengan selera humor yang mencela diri sendiri."
Bush dikenal sebagai salah satu presiden paling populer dan tidak populer dalam sejarah AS. Di satu sisi, dia menerima peringkat rekor popularitas tertinggi setelah dia menyerukan perang melawan teror setelah serangan 9/11.
Namun di sisi lain, popularitasnya menukik ke posisi terendah sepanjang masa selama krisis keuangan 2007-2008.
Di era presiden ke-43, AS melancarkan invasi ke Afghanistan, fase pertama perang 20 tahun Amerika di negara Asia Tengah, dan awal perang Washington melawan teror.
Perang AS di sana berakhir dengan Taliban yang digulingkan pada akhir 2001, kembali berkuasa di Afghanistan pada pertengahan Agustus 2021 di saat penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Pada 2003, Bush memerintahkan invasi ke Irak dengan dalih rezim Saddam Hussein yang diduga memiliki senjata pemusnah massal. Dugaan itu tidak pernah berhasil dibuktikan oleh Washington.
Invasi yang diikuti dengan eksekusi Hussein pada akhir 2006, memicu lonjakan aktivitas teroris di Irak, yang akhirnya membuka jalan bagi pembentukan Negara Islam (ISIS).
Saat ini, sejumlah tentara AS masih ditempatkan di Irak, bekerja sebagai penasihat dan pelatih.
Setelah Saddam Hussein yang Sunni terguling, pemerintahan Irak dikuasai kalangan Syiah.
Dia pun menjadi salah satu presiden paling populer sekaligus paling tidak populer dalam sejarah Amerika Serikat.
Selama pertemuan pertamanya dengan Duta Besar Inggris untuk AS Sir Christopher Meyer pada 1998, Gubernur Texas saat itu George W Bush mengakui pengetahuannya yang buruk tentang politik global.
Kabar ini berdasarkan dokumen yang tidak dirahasiakan dari Arsip Nasional AS.
Satu memo ke Kementerian Luar Negeri AS, disalin ke Nomor 10 dan sekarang dilihat media Inggris menunjukkan bagaimana Sir Christopher Meyer duduk bersama Bush pada Februari 1998, ketika Bush "Mengakui bahwa, selain Meksiko, dia tidak tahu banyak tentang urusan internasional dan bahwa dia akan melakukannya dengan baik untuk memperluas pengalamannya."
"Pandangan dunianya, seperti yang dia sadari, sebagian besar terbatas pada cakrawala Texas dan Meksiko," tulis Meyer saat itu.
Setelah utusan Inggris mendesak Bush mengunjungi Inggris, Bush menjelaskan bahwa perjalanan luar negerinya yang terkenal menjelang pemilihan gubernur dapat merusak dirinya di Texas, menurut memo itu.
"Pemilih Texas tidak akan memaafkannya jika dia tampak mengalihkan pandangannya dari urusan pemerintahan Texas," ujar Sir Christopher berpendapat.
Dia menyarankan Bush bisa diperhitungkan di pentas politik Washington sebagai "sejauh ini pelari depan" jika dia bergerak untuk mencari nominasi presiden dari Partai Republik pada saat itu.
Meyer menambahkan bahwa pertemuan Februari 1998 menegaskan, "Pendapat pertama tentang George W: Sangat ramah dan dengan selera humor yang mencela diri sendiri."
Bush dikenal sebagai salah satu presiden paling populer dan tidak populer dalam sejarah AS. Di satu sisi, dia menerima peringkat rekor popularitas tertinggi setelah dia menyerukan perang melawan teror setelah serangan 9/11.
Namun di sisi lain, popularitasnya menukik ke posisi terendah sepanjang masa selama krisis keuangan 2007-2008.
Di era presiden ke-43, AS melancarkan invasi ke Afghanistan, fase pertama perang 20 tahun Amerika di negara Asia Tengah, dan awal perang Washington melawan teror.
Perang AS di sana berakhir dengan Taliban yang digulingkan pada akhir 2001, kembali berkuasa di Afghanistan pada pertengahan Agustus 2021 di saat penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Pada 2003, Bush memerintahkan invasi ke Irak dengan dalih rezim Saddam Hussein yang diduga memiliki senjata pemusnah massal. Dugaan itu tidak pernah berhasil dibuktikan oleh Washington.
Invasi yang diikuti dengan eksekusi Hussein pada akhir 2006, memicu lonjakan aktivitas teroris di Irak, yang akhirnya membuka jalan bagi pembentukan Negara Islam (ISIS).
Saat ini, sejumlah tentara AS masih ditempatkan di Irak, bekerja sebagai penasihat dan pelatih.
Setelah Saddam Hussein yang Sunni terguling, pemerintahan Irak dikuasai kalangan Syiah.
(sya)
tulis komentar anda