Bikin Penasaran, Presiden Palestina Bertemu Menteri Pertahanan Israel

Rabu, 29 Desember 2021 - 08:57 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Foto/REUTERS
TEL AVIV - Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan kunjungan langka ke Israel pada Selasa (28/12/2021) untuk berunding dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz.

Perundingan itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian pertemuan oleh pejabat tinggi Israel dengan pemimpin Palestina.

Perdana Menteri (PM) baru Israel, Naftali Bennett, menentang kemerdekaan Palestina dan telah mengesampingkan pembicaraan damai formal.





Meski demikian, Bennett mengatakan ingin mengurangi gesekan dengan Otoritas Palestina dan meningkatkan kondisi kehidupan warga di Tepi Barat yang diduduki Israel.



Terlepas dari janji-janji ini, daerah tersebut telah mengalami peningkatan kekerasan dalam beberapa pekan terakhir.



Terjadi serangkaian serangan warga Palestina terhadap warga Israel di Tepi Barat dan Yerusalem timur serta gelombang kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga sipil Palestina.

Seorang pejabat senior Palestina mengatakan pertemuan larut malam itu berlangsung di rumah Menteri Pertahanan (Menhan) Benny Gantz di Israel tengah.

Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim karena dia sedang membahas pertemuan tertutup, mengatakan itu adalah pertama kalinya Abbas bertemu seorang pejabat Israel di Israel sejak 2010.

Gantz mengatakan dia berkomitmen memajukan langkah-langkah membangun kepercayaan, seperti yang dibahas dalam pertemuan sebelumnya dengan Abbas, serta memperdalam koordinasi keamanan.

“Pertemuan itu berurusan dengan pentingnya menciptakan cakrawala politik, serta kondisi lapangan yang tegang karena praktik para pemukim," ungkap Hussein Al Sheikh, ajudan utama Abbas.

Dia mengatakan masalah keamanan, ekonomi dan kemanusiaan juga dibahas.

Abbas, yang pemerintahannya mengelola daerah otonom Tepi Barat yang diduduki Israel, mengupayakan negara merdeka Palestina yang mencakup semua Tepi Barat, Yerusalem timur, dan Jalur Gaza.

Israel merebut ketiga wilayah itu pada 1967, meskipun menarik diri dari Gaza pada 2005. Dua tahun kemudian, Hamas merebut wilayah Gaza dari pasukan Abbas, membuat Palestina dibagi antara dua pemerintahan saingan.

Tidak ada pembicaraan damai substantif antara kedua pihak dalam lebih dari satu dekade.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More