Kremlin: Ekspansi NATO Masalah Hidup dan Mati Rusia!
Senin, 27 Desember 2021 - 07:02 WIB
MOSKOW - Kremlin memperingatkan bahwa ekspansi NATO di negara-negara pecahan Uni Soviet adalah masalah hidup dan mati bagi Rusia .
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan harapan bahwa uji coba rudal hipersonik baru-baru ini akan melatih pikiran ketika Rusia mengajukan proposal untuk keamanan Eropa yang baru dan lebih inklusif.
Berbicara kepada stasiun televisi nasional Rusia pada hari Minggu (26/12/2021), Peskov menegaskan kembali sikap Moskow pada ekspansi NATO ke arah timur.
Menurutnya, potensi masuknya negara-negara pecahan Uni Soviet ke dalam aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) itu tetap sama sekali tidak dapat diterima oleh Rusia.
“Ekspansi NATO ke negara-negara seperti Ukraina, mungkin negara-negara lain yang dulu berada di Uni Soviet...ini sebenarnya masalah hidup dan mati bagi kami,” kata Peskov, yang dilansir Russia Today, Senin (27/12/2021).
Awal bulan ini, Presiden Vladimir Putin mengajukan proposal tentang perjanjian jaminan keamanan yang komprehensif antara Rusia dan Barat. Ide tersebut telah terwujud menjadi dua draft dokumen, satu untuk AS dan satu lagi untuk blok NATO secara keseluruhan.
Antara lain, kesepakatan yang diusulkan membayangkan kesepakatan untuk menghentikan ekspansi NATO ke arah timur.
Rusia bersikeras bahwa perjanjian semacam itu harus dibuat dalam bentuk tertulis yang mengikat secara hukum. Sebab, janji-janji yang dibuat oleh Barat untuk tidak mendorong NATO ke arah timur setelah runtuhnya Uni Soviet telah dilanggar.
“Selama dua dekade terakhir, bahkan lebih, kami telah secara konsisten tertipu, dan sebagai akibat dari penipuan ini kami sampai pada situasi di mana keamanan kami berada di bawah ancaman,” kata Peskov.
Jika gagasan jaminan keamanan diabaikan oleh Barat, Rusia berjanji untuk memberikan tanggapan “militer dan teknis” terhadap ekspansi NATO.
Pada hari Jumat, Rusia melakukan uji coba baru rudal jelajah hipersonik Zircon berbasis laut yang sukses, di mana misil canggih itu ditembakkan dan tepat menghantam target.
Peskov mengatakan peluncuran rudal itu dimaksudkan sebagai pesan untuk Barat. Dia berharap itu membuat seruan Rusia untuk kesepakatan keamanan yang komprehensif lebih meyakinkan.
“Mudah-mudahan, catatan [diplomatik] menjadi lebih meyakinkan dengan cara ini,” kata juru bicara Presiden Vladimir Putin tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan harapan bahwa uji coba rudal hipersonik baru-baru ini akan melatih pikiran ketika Rusia mengajukan proposal untuk keamanan Eropa yang baru dan lebih inklusif.
Berbicara kepada stasiun televisi nasional Rusia pada hari Minggu (26/12/2021), Peskov menegaskan kembali sikap Moskow pada ekspansi NATO ke arah timur.
Menurutnya, potensi masuknya negara-negara pecahan Uni Soviet ke dalam aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) itu tetap sama sekali tidak dapat diterima oleh Rusia.
“Ekspansi NATO ke negara-negara seperti Ukraina, mungkin negara-negara lain yang dulu berada di Uni Soviet...ini sebenarnya masalah hidup dan mati bagi kami,” kata Peskov, yang dilansir Russia Today, Senin (27/12/2021).
Awal bulan ini, Presiden Vladimir Putin mengajukan proposal tentang perjanjian jaminan keamanan yang komprehensif antara Rusia dan Barat. Ide tersebut telah terwujud menjadi dua draft dokumen, satu untuk AS dan satu lagi untuk blok NATO secara keseluruhan.
Antara lain, kesepakatan yang diusulkan membayangkan kesepakatan untuk menghentikan ekspansi NATO ke arah timur.
Rusia bersikeras bahwa perjanjian semacam itu harus dibuat dalam bentuk tertulis yang mengikat secara hukum. Sebab, janji-janji yang dibuat oleh Barat untuk tidak mendorong NATO ke arah timur setelah runtuhnya Uni Soviet telah dilanggar.
“Selama dua dekade terakhir, bahkan lebih, kami telah secara konsisten tertipu, dan sebagai akibat dari penipuan ini kami sampai pada situasi di mana keamanan kami berada di bawah ancaman,” kata Peskov.
Baca Juga
Jika gagasan jaminan keamanan diabaikan oleh Barat, Rusia berjanji untuk memberikan tanggapan “militer dan teknis” terhadap ekspansi NATO.
Pada hari Jumat, Rusia melakukan uji coba baru rudal jelajah hipersonik Zircon berbasis laut yang sukses, di mana misil canggih itu ditembakkan dan tepat menghantam target.
Peskov mengatakan peluncuran rudal itu dimaksudkan sebagai pesan untuk Barat. Dia berharap itu membuat seruan Rusia untuk kesepakatan keamanan yang komprehensif lebih meyakinkan.
“Mudah-mudahan, catatan [diplomatik] menjadi lebih meyakinkan dengan cara ini,” kata juru bicara Presiden Vladimir Putin tersebut.
(min)
tulis komentar anda