Putin Tegaskan Rusia Membutuhkan Lebih Banyak Orang
Sabtu, 25 Desember 2021 - 22:27 WIB
Pemimpin Rusia itu juga menekankan peningkatan produktivitas tenaga kerja adalah salah satu masalah terpenting negara itu.
Dia mengatakan ada “seluruh rangkaian program” mulai dari pendidikan, digitalisasi, hingga perawatan kesehatan, dengan hampir semuanya disusun.
“Penting untuk mengatur pekerjaan ini secara kompeten dan mencapai pengembalian maksimum untuk setiap rubel yang diinvestasikan dalam memecahkan masalah ini," ungkap dia.
Pernyataan Putin muncul setelah Rusia mencatat penurunan populasi tahunan terbesar dalam 15 tahun.
Pada Januari, Rosstat, layanan statistik resmi pemerintah Rusia mengungkapkan jumlah orang yang tinggal di negara itu turun 510.000 orang hanya dalam 12 bulan di tengah pandemi Covid-19, penurunan angka kelahiran, dan berkurangnya imigrasi.
Namun, pada Maret, Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova mengatakan populasi Rusia menunjukkan tanda-tanda bertambah dari penurunan jangka panjang.
“Jika pada 2019 penurunan angka kelahiran sekitar 8%, maka pada 2020 angka itu sudah turun menjadi 3%,” ujar dia.
Jumlah wanita yang melakukan aborsi, katanya, telah menurun sekitar 40%, dan lebih banyak ibu yang mengandung bayinya.
Dia mengatakan ada “seluruh rangkaian program” mulai dari pendidikan, digitalisasi, hingga perawatan kesehatan, dengan hampir semuanya disusun.
“Penting untuk mengatur pekerjaan ini secara kompeten dan mencapai pengembalian maksimum untuk setiap rubel yang diinvestasikan dalam memecahkan masalah ini," ungkap dia.
Pernyataan Putin muncul setelah Rusia mencatat penurunan populasi tahunan terbesar dalam 15 tahun.
Pada Januari, Rosstat, layanan statistik resmi pemerintah Rusia mengungkapkan jumlah orang yang tinggal di negara itu turun 510.000 orang hanya dalam 12 bulan di tengah pandemi Covid-19, penurunan angka kelahiran, dan berkurangnya imigrasi.
Namun, pada Maret, Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova mengatakan populasi Rusia menunjukkan tanda-tanda bertambah dari penurunan jangka panjang.
“Jika pada 2019 penurunan angka kelahiran sekitar 8%, maka pada 2020 angka itu sudah turun menjadi 3%,” ujar dia.
Jumlah wanita yang melakukan aborsi, katanya, telah menurun sekitar 40%, dan lebih banyak ibu yang mengandung bayinya.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda