Diam-diam, Arab Saudi Bangun Rudal Balistik Sendiri dengan Bantuan China
Jum'at, 24 Desember 2021 - 09:28 WIB
RIYADH - Arab Saudi secara aktif mengejar pembuatan rudal balistik dengan bantuan dari China. CNN melaporkan informasi itu pada Kamis (23/12/2021).
Badan-badan intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan citra satelit membuktikan Saudi ingin membangun rudal balikstik sendiri daripada membeli senjata dari China.
Kekhawatirannya adalah inisiatif tersebut dapat menyebabkan Iran, saingan berat Arab Saudi, menolak tekanan untuk berhenti mengejar program nuklir dan rudalnya.
Citra satelit konon menunjukkan fasilitas manufaktur rudal Saudi dan lokasi uji coba rudal balistik.
Pertanyaannya adalah bagaimana Iran akan bereaksi. Saat ini Iran sedang melakukan negosiasi ulang dengan kekuatan Barat terkait kesepakatan nuklir 2015.
"Produksi rudal balistik dalam negeri oleh Arab Saudi menunjukkan setiap upaya diplomatik untuk mengendalikan proliferasi rudal perlu melibatkan aktor regional lainnya, seperti Arab Saudi dan Israel, yang memproduksi rudal balistik mereka sendiri," papar Jeffrey Lewis, ahli senjata sekaligus profesor di Institut Studi Internasional Middlebury, mengatakan kepada CNN.
Program rudal Saudi dengan bantuan teknis China juga dapat mempengaruhi upaya pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk mencairkan hubungan dengan Beijing.
Dalam pernyataan kepada CNN, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengabaikan perkembangan tersebut.
Badan-badan intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan citra satelit membuktikan Saudi ingin membangun rudal balikstik sendiri daripada membeli senjata dari China.
Kekhawatirannya adalah inisiatif tersebut dapat menyebabkan Iran, saingan berat Arab Saudi, menolak tekanan untuk berhenti mengejar program nuklir dan rudalnya.
Citra satelit konon menunjukkan fasilitas manufaktur rudal Saudi dan lokasi uji coba rudal balistik.
Pertanyaannya adalah bagaimana Iran akan bereaksi. Saat ini Iran sedang melakukan negosiasi ulang dengan kekuatan Barat terkait kesepakatan nuklir 2015.
"Produksi rudal balistik dalam negeri oleh Arab Saudi menunjukkan setiap upaya diplomatik untuk mengendalikan proliferasi rudal perlu melibatkan aktor regional lainnya, seperti Arab Saudi dan Israel, yang memproduksi rudal balistik mereka sendiri," papar Jeffrey Lewis, ahli senjata sekaligus profesor di Institut Studi Internasional Middlebury, mengatakan kepada CNN.
Program rudal Saudi dengan bantuan teknis China juga dapat mempengaruhi upaya pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk mencairkan hubungan dengan Beijing.
Dalam pernyataan kepada CNN, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengabaikan perkembangan tersebut.
tulis komentar anda