Putin: NATO Menipu Rusia
Kamis, 23 Desember 2021 - 21:12 WIB
MOSKOW - Pada 1990-an, NATO berjanji kepada Rusia bahwa blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu tidak akan bergerak "satu inci ke timur," tapi ini ternyata menjadi kebohongan "keras" dan "terang-terangan." Hal tersebut dikatakan Presiden Rusia Vladimir Putin .
Berbicara kepada wartawan pada konferensi pers akhir tahun tahunannya, Putin mengklaim Rusia ditipu oleh Barat, yang melanggar perjanjian lisannya untuk tidak mengakui bekas republik Soviet dan negara-negara Pakta Warsawa ke dalam NATO setelah jatuhnya Uni Soviet.
”Sekarang lihat apa yang terjadi. Mereka menipu kita dengan keras. Terang-terangan. NATO berkembang. Mereka di Polandia. Mereka memiliki senjata ofensif di sana. Itulah yang saya bicarakan," jelas Putin.
“Sekarang mereka mengatakan bahwa mereka akan memiliki Ukraina juga. Ini berarti mereka akan mengerahkan senjata mereka di sana, bahkan jika itu bukan bagian resmi dari NATO," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (23/12/2021).
Menurut Putin, sekarang terserah kepada blok yang dipimpin AS itu untuk memberikan jaminan bagi Rusia segera, alih-alih terus membicarakannya selama beberapa dekade.
Putin juga mengecam Barat selama bertahun-tahun yang berusaha melemahkan dan memecah negaranya, dengan menyatakan bahwa negara-negara NATO seharusnya memperlakukan Rusia sebagai sekutu dan mencoba memperkuat Rusia.
Pernyataan Putin ini datang kurang dari seminggu setelah Moskow mengajukan daftar tuntutan ke AS dan blok militer pimpinannya, NATO, dalam bentuk dua rancangan perjanjian.
Dokumen tersebut terdiri dari daftar jaminan keamanan, termasuk permintaan bahwa NATO tidak akan memperluas ke timur ke negara-negara yang sebelumnya merupakan bagian dari Uni Soviet.
Jika ditandatangani, itu juga akan membuat pergerakan pasukan di dekat perbatasan Rusia menjadi terbatas, dan akan mencegah rudal ditempatkan di dekat perbatasan.
Berbicara kepada wartawan pada konferensi pers akhir tahun tahunannya, Putin mengklaim Rusia ditipu oleh Barat, yang melanggar perjanjian lisannya untuk tidak mengakui bekas republik Soviet dan negara-negara Pakta Warsawa ke dalam NATO setelah jatuhnya Uni Soviet.
”Sekarang lihat apa yang terjadi. Mereka menipu kita dengan keras. Terang-terangan. NATO berkembang. Mereka di Polandia. Mereka memiliki senjata ofensif di sana. Itulah yang saya bicarakan," jelas Putin.
“Sekarang mereka mengatakan bahwa mereka akan memiliki Ukraina juga. Ini berarti mereka akan mengerahkan senjata mereka di sana, bahkan jika itu bukan bagian resmi dari NATO," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (23/12/2021).
Menurut Putin, sekarang terserah kepada blok yang dipimpin AS itu untuk memberikan jaminan bagi Rusia segera, alih-alih terus membicarakannya selama beberapa dekade.
Putin juga mengecam Barat selama bertahun-tahun yang berusaha melemahkan dan memecah negaranya, dengan menyatakan bahwa negara-negara NATO seharusnya memperlakukan Rusia sebagai sekutu dan mencoba memperkuat Rusia.
Pernyataan Putin ini datang kurang dari seminggu setelah Moskow mengajukan daftar tuntutan ke AS dan blok militer pimpinannya, NATO, dalam bentuk dua rancangan perjanjian.
Dokumen tersebut terdiri dari daftar jaminan keamanan, termasuk permintaan bahwa NATO tidak akan memperluas ke timur ke negara-negara yang sebelumnya merupakan bagian dari Uni Soviet.
Jika ditandatangani, itu juga akan membuat pergerakan pasukan di dekat perbatasan Rusia menjadi terbatas, dan akan mencegah rudal ditempatkan di dekat perbatasan.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda