AS Berikan Lampu Hijau Penggunaan Pil COVID-19 Pfizer
Kamis, 23 Desember 2021 - 03:55 WIB
WASHINGTON - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS), FDA, mengizinkan penggunaan pil antivirus Pfizer , Paxlovid, untuk mengobati COVID-19 . Ini adalah pil antivirus COVID-19 pertama yang diizinkan untuk diminum penderita di rumah, sebelum mereka cukup parah untuk dirawat di rumah sakit.
Individu berisiko tinggi berusia 12 tahun ke atas yang memiliki berat setidaknya 88 pon dan memiliki tes SARS-CoV-2 positif memenuhi syarat untuk perawatan ini dan harus diresepkan oleh dokter.
"(Konsumsi) pil harus dimulai sesegera mungkin setelah diagnosis COVID-19 dan dalam waktu lima hari setelah timbulnya gejala," menurut pernyataan FDA seperti dilansir dari CNN, Kamis (23/12/2021).
Dalam pernyataannya, FDA menekankan bahwa Paxlovid bukan untuk pencegahan COVID-19 sebelum atau sesudah terpapar dan bukan pengganti vaksinasi pada individu yang direkomendasikan vaksinasi COVID-19 dan booster vaksin.
Paxlovid menggabungkan obat antivirus baru bernama nirmatrelvir dan yang telah ada sebelumnya yang disebut ritonavir. Obat ini dikonsumsi dua kali sehari sebanyak tiga pil selama lima hari.
Pekan lalu, Pfizer merilis hasil terbaru yang menunjukkan obat ini mengurangi risiko rawat inap atau kematian sebesar 89% jika diberikan kepada orang dewasa berisiko tinggi dalam beberapa hari setelah gejala pertama mereka. Jika diberikan dalam lima hari pertama gejala, kemanjurannya serupa: 88%.
"Otorisasi PAXLOVID hari ini merupakan contoh luar biasa lainnya tentang bagaimana sains akan membantu kita pada akhirnya mengalahkan pandemi ini, yang, bahkan dalam dua tahun, terus mengganggu dan menghancurkan kehidupan di seluruh dunia," kata Ketua dan CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.
"Terapi terobosan ini, yang telah terbukti secara signifikan mengurangi rawat inap dan kematian serta dapat dibawa ke rumah, akan mengubah cara kita menangani COVID-19, dan semoga membantu mengurangi beberapa tekanan signifikan yang dihadapi sistem perawatan kesehatan dan rumah sakit kita," sambungnya.
Individu berisiko tinggi berusia 12 tahun ke atas yang memiliki berat setidaknya 88 pon dan memiliki tes SARS-CoV-2 positif memenuhi syarat untuk perawatan ini dan harus diresepkan oleh dokter.
"(Konsumsi) pil harus dimulai sesegera mungkin setelah diagnosis COVID-19 dan dalam waktu lima hari setelah timbulnya gejala," menurut pernyataan FDA seperti dilansir dari CNN, Kamis (23/12/2021).
Dalam pernyataannya, FDA menekankan bahwa Paxlovid bukan untuk pencegahan COVID-19 sebelum atau sesudah terpapar dan bukan pengganti vaksinasi pada individu yang direkomendasikan vaksinasi COVID-19 dan booster vaksin.
Paxlovid menggabungkan obat antivirus baru bernama nirmatrelvir dan yang telah ada sebelumnya yang disebut ritonavir. Obat ini dikonsumsi dua kali sehari sebanyak tiga pil selama lima hari.
Pekan lalu, Pfizer merilis hasil terbaru yang menunjukkan obat ini mengurangi risiko rawat inap atau kematian sebesar 89% jika diberikan kepada orang dewasa berisiko tinggi dalam beberapa hari setelah gejala pertama mereka. Jika diberikan dalam lima hari pertama gejala, kemanjurannya serupa: 88%.
"Otorisasi PAXLOVID hari ini merupakan contoh luar biasa lainnya tentang bagaimana sains akan membantu kita pada akhirnya mengalahkan pandemi ini, yang, bahkan dalam dua tahun, terus mengganggu dan menghancurkan kehidupan di seluruh dunia," kata Ketua dan CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.
"Terapi terobosan ini, yang telah terbukti secara signifikan mengurangi rawat inap dan kematian serta dapat dibawa ke rumah, akan mengubah cara kita menangani COVID-19, dan semoga membantu mengurangi beberapa tekanan signifikan yang dihadapi sistem perawatan kesehatan dan rumah sakit kita," sambungnya.
tulis komentar anda