Ketika Taliban Rebut Afghanistan, AS Kalah Perang Secara Memalukan
Rabu, 22 Desember 2021 - 00:44 WIB
15 Agustus 2021
Kelompok Taliban menyerbu ibu kota Afghanistan, Kabul, memaksa Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.
15 Agustus 2021
AS mengevakuasi para diplomatnya dari Kedutaan Besar AS di Kabul.
16 Agustus 2021
Dalam pidatonya kepada rakyat Amerika, Presiden Joe Biden mengatakan, "Saya tidak menyesali keputusan saya untuk mengakhiri perang Amerika di Afghanistan," dan menangkis kritik atas keruntuhan cepat pemerintah Afghanistan.
16 Agustus 2021
Ribuan warga sipil berkumpul di bandara internasional Kabul dalam upaya untuk melarikan diri dari Afghanistan.
17 Agustus 2021
Taliban berjanji untuk melindungi hak-hak perempuan "dalam hukum Islam" dan mendirikan pemerintahan "Islam yang inklusif". Mereka juga mendeklarasikan "amnesti" dan mendorong warga Afghanistan untuk kembali bekerja.
Lihat Juga: Para Miliarder Yahudi Pro-Israel Berkomplot Menindak Aksi Mahasiswa Bela Palestina di AS
Kelompok Taliban menyerbu ibu kota Afghanistan, Kabul, memaksa Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.
15 Agustus 2021
AS mengevakuasi para diplomatnya dari Kedutaan Besar AS di Kabul.
16 Agustus 2021
Dalam pidatonya kepada rakyat Amerika, Presiden Joe Biden mengatakan, "Saya tidak menyesali keputusan saya untuk mengakhiri perang Amerika di Afghanistan," dan menangkis kritik atas keruntuhan cepat pemerintah Afghanistan.
16 Agustus 2021
Ribuan warga sipil berkumpul di bandara internasional Kabul dalam upaya untuk melarikan diri dari Afghanistan.
17 Agustus 2021
Taliban berjanji untuk melindungi hak-hak perempuan "dalam hukum Islam" dan mendirikan pemerintahan "Islam yang inklusif". Mereka juga mendeklarasikan "amnesti" dan mendorong warga Afghanistan untuk kembali bekerja.
Lihat Juga: Para Miliarder Yahudi Pro-Israel Berkomplot Menindak Aksi Mahasiswa Bela Palestina di AS
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda