Aksi Pangeran Arab Saudi di Pengasingan Bikin Gempar, Berniat Kudeta
Sabtu, 18 Desember 2021 - 00:00 WIB
BERLIN - Berita mengenai pangeran Arab Saudi yang ingin melakukan reformasi terhadap pemerintahan negara asalnya sempat santer beberapa waktu lalu.
Pangeran yang bernama Khaled bin Farhan al-Saud ini dikabarkan membentuk satu kelompok oposisi yang diberi nama Gerakan Kebabasan Rakyat Semenanjung Arab.
Dengan gerakan oposisi itu, dia berniat melancarkan kudeta atas kerajaan Saudi. Dia beranggapan aksi kudeta ini diperlukan karena berbagai aturan pemerintahan Raja Arab Saudi Salman yang dianggap tidak rasional, tidak menentu, dan sangat konservatif.
Pangeran Khaled sendiri adalah pangeran yang memutuskan melarikan diri dari negara asalnya setelah diperingatkan akan adanya perintah penangkapan atas dirinya karena telah mengkritik pemerintah pada 2007.
Merupakan anggota keluarga kerajaan dari cabang al-Farhan, ayah sang pangeran dikenal karena pernah mendorong sistem monarki konstitusional.
Baca juga: 4 Negara dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi di Dunia, Nomor 1 Paling Parah
Ia tiba di Jerman dan mengasingkan diri pada 2013. Ia diketahui menerima suaka politik dari Jerman dua bulan setelah kedatangannya.
Pangeran yang bernama Khaled bin Farhan al-Saud ini dikabarkan membentuk satu kelompok oposisi yang diberi nama Gerakan Kebabasan Rakyat Semenanjung Arab.
Dengan gerakan oposisi itu, dia berniat melancarkan kudeta atas kerajaan Saudi. Dia beranggapan aksi kudeta ini diperlukan karena berbagai aturan pemerintahan Raja Arab Saudi Salman yang dianggap tidak rasional, tidak menentu, dan sangat konservatif.
Pangeran Khaled sendiri adalah pangeran yang memutuskan melarikan diri dari negara asalnya setelah diperingatkan akan adanya perintah penangkapan atas dirinya karena telah mengkritik pemerintah pada 2007.
Merupakan anggota keluarga kerajaan dari cabang al-Farhan, ayah sang pangeran dikenal karena pernah mendorong sistem monarki konstitusional.
Baca juga: 4 Negara dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi di Dunia, Nomor 1 Paling Parah
Ia tiba di Jerman dan mengasingkan diri pada 2013. Ia diketahui menerima suaka politik dari Jerman dua bulan setelah kedatangannya.
tulis komentar anda