Seramnya Pameran 50.000 Bagian Tubuh Manusia yang Menguji Batas Etika

Senin, 13 Desember 2021 - 14:36 WIB
Perdebatan itu dipicu oleh tuntutan Afrika Selatan untuk pemulangan jenazah Saartjie Baartman, seorang wanita dari suku Khoisan yang diarak untuk pertunjukan di Eropa pada abad ke-19.

Setelah kematiannya, tubuhnya dibedah dan kerangka, tengkorak, dan alat kelaminnya dipajang di Museum Manusia Paris hingga 1974.

Kontroversi juga seputar plastisisasi sisa-sisa manusia yang ditampilkan dalam pameran komersial blockbuster pada pertengahan 2000-an, dengan beberapa kota melarang pertunjukan tersebut dengan alasan bahwa penyelenggara tidak dapat memverifikasi persetujuan yang memadai dan asal bagian tubuh.

"Hanya dalam 20 tahun terakhir institusi mulai bertanya pada diri sendiri," kata Cornu.

Untuk membantu diskusi semacam itu, Dewan Museum Internasional telah menyusun kode etik yang menetapkan bahwa sisa-sisa manusia harus diperoleh hanya jika mereka dapat ditempatkan dengan aman dan dirawat dengan hormat.

Hal ini juga harus dilakukan dengan memperhatikan kepentingan dan keyakinan masyarakat asal.

Herwig Czech, profesor sejarah kedokteran di Universitas Wina, mengatakan bahwa hari ini tidak terpikirkan untuk seseorang meninggal di rumah sakit dan kemudian muncul kembali di sebuah pameran.

Eloise Quetel, kepala koleksi medis di Universitas Sorbonne Paris, juga harus bergulat dengan etika tampilan semacam itu dan berpikir bahwa mereka tidak dapat ditampilkan seperti sebelumnya.

"Pengunjung perlu diberi tahu mengapa koleksi ini disatukan dan dilestarikan," ujarnya.

Sementara pameran Wina tidak menimbulkan banyak pertanyaan pelik yang berkaitan dengan kolonialisme seperti yang terjadi di negara-negara Eropa lainnya, Vohland mengatakan harus berhati-hati agar tidak ada yang diperoleh secara ilegal dan untuk mengetahui konteks di mana spesimen tiba.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More