Jika Rusia Invasi Ukraina, AS Akan Kirim Pasukan ke 9 Negara Anggota NATO
Minggu, 12 Desember 2021 - 18:25 WIB
WASHINGTON - Dalam kasus dugaan "invasi" Rusia di Ukraina , Amerika Serikat (AS) bermaksud mengirim pasukannya ke negara-negara NATO , tetapi tidak ke Ukraina sendiri. Demikian diungkapkan Presiden AS Joe Biden kepada wartawan, Sabtu (11/12/2021).
Biden ditanya mengapa dia memutuskan untuk mengabaikan gagasan untuk mengerahkan pasukan AS di Ukraina jika terjadi "invasi". "(Pilihan) itu tidak pernah ada di atas meja," jawab Biden, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Minggu (12/12/2021).
Biden mengungkapkan, dia memberi tahu Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa selama konferensi video mereka, dalam kasus "invasi," Washington akan mengirim pasukannya ke 9 negara bagian Bucharest: Bulgaria, Hongaria, Latvia, Lithuania, Polandia, Rumania, Slovakia, Republik Ceko dan Estonia.
"Kami akan merasa bahwa kami harus mengirim lebih banyak pasukan Amerika dan NATO ke Sisi Timur, (Bucharest). Semua 9 negara NATO, di mana kami memiliki kewajiban suci untuk membela mereka dari serangan apa pun oleh Rusia," lanjut Biden.
Dia menambahkan bahwa AS akan terus memberikan kemampuan pertahanan kepada rakyat Ukraina, tanpa menjelaskan lebih lanjut. "Saya sudah membuatnya sangat jelas kepada Presiden Putin. Jika dia pindah ke Ukraina, konsekuensi ekonomi bagi ekonominya akan menghancurkan," tandas Biden.
"Dampak dari semua itu pada Rusia dan sikapnya, seluruh dunia, pandangannya tentang Rusia akan sangat berubah. Dia akan membayar harga yang mengerikan," tambahnya.
Sebelumnya, saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Biden mengatakan, dia berharap akan ada pengumuman tentang pertemuan tingkat tinggi dengan Rusia dan sekutu utama NATO untuk membahas keprihatinan Moskow terhadap NATO secara tertulis dan kemungkinan menurunkan suhu di sepanjang front timur.
AS telah menyuarakan kegelisahan yang semakin besar tentang penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina, bekas republik Soviet yang telah condong ke Barat sejak 2014. Moskow menyangkal bertujuan untuk menyerang Ukraina dan malah memperingatkan ekspansi NATO yang merayap ke arah timur.
Biden ditanya mengapa dia memutuskan untuk mengabaikan gagasan untuk mengerahkan pasukan AS di Ukraina jika terjadi "invasi". "(Pilihan) itu tidak pernah ada di atas meja," jawab Biden, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Minggu (12/12/2021).
Biden mengungkapkan, dia memberi tahu Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa selama konferensi video mereka, dalam kasus "invasi," Washington akan mengirim pasukannya ke 9 negara bagian Bucharest: Bulgaria, Hongaria, Latvia, Lithuania, Polandia, Rumania, Slovakia, Republik Ceko dan Estonia.
"Kami akan merasa bahwa kami harus mengirim lebih banyak pasukan Amerika dan NATO ke Sisi Timur, (Bucharest). Semua 9 negara NATO, di mana kami memiliki kewajiban suci untuk membela mereka dari serangan apa pun oleh Rusia," lanjut Biden.
Dia menambahkan bahwa AS akan terus memberikan kemampuan pertahanan kepada rakyat Ukraina, tanpa menjelaskan lebih lanjut. "Saya sudah membuatnya sangat jelas kepada Presiden Putin. Jika dia pindah ke Ukraina, konsekuensi ekonomi bagi ekonominya akan menghancurkan," tandas Biden.
"Dampak dari semua itu pada Rusia dan sikapnya, seluruh dunia, pandangannya tentang Rusia akan sangat berubah. Dia akan membayar harga yang mengerikan," tambahnya.
Sebelumnya, saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Biden mengatakan, dia berharap akan ada pengumuman tentang pertemuan tingkat tinggi dengan Rusia dan sekutu utama NATO untuk membahas keprihatinan Moskow terhadap NATO secara tertulis dan kemungkinan menurunkan suhu di sepanjang front timur.
AS telah menyuarakan kegelisahan yang semakin besar tentang penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina, bekas republik Soviet yang telah condong ke Barat sejak 2014. Moskow menyangkal bertujuan untuk menyerang Ukraina dan malah memperingatkan ekspansi NATO yang merayap ke arah timur.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda