AS Jual 4 Kapal Perang ke Yunani, Prancis Ditikung Lagi?
Sabtu, 11 Desember 2021 - 14:43 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan senjata besar-besaran ke Yunani, termasuk empat kapal perang baru dan paket modernisasi besar senilai hingga USD9,4 miliar. Langkah ini berpotensi membatalkan kesepakatan awal serupa antara Prancis dengan Yunani.
Jika Athena membatalkan kesepakatan pembelian kapal perang Paris, ini akan mengulang langkah Australia—setelah membentuk pakta AUKUS dengan AS dan Inggris—yang telah membatalkan kesepakatan pembelian kapal selam bertenaga diesel-listrik Prancis. Paris telah marah dengan langkah Canberra dan merasa ditikam dari belakang oleh Australia dan AS.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah menyetujui kesepakatan potensial pada hari Jumat, mengumumkan tawaran beberapa kapal Multi-Mission Surface Combatant (MMSC) di samping rencana terpisah senilai USD2,5 miliar untuk memodernisasi Fregat Kelas MEKO Yunani.
“Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan keamanan sekutu NATO, yang merupakan mitra penting bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Eropa,” kata Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (11/12/2021).
Jika dijalankan, skema untuk memperbarui armada fregat Yunani akan mencakup pemasangan sejumlah sistem baru, seperti meriam artileri lima inci baru dan sonar yang ditingkatkan. Dealer senjata Lockheed Martin, Raytheon, VSE Corporation dan BAE Systems Inggris akan bertindak sebagai kontraktor utama.
Proposal yang diumumkan datang setelah Prancis menyatakan pada bulan September 2021 lalu bahwa mereka telah mencapai kesepakatan serupa dengan Yunani untuk menyediakan hingga empat fregat baru senilai sekitar USD3,4 miliar (€3 miliar). Namun, pada saat itu, juru bicara militer Prancis Herve Grandjean mengatakan bahwa sementara beberapa komitmen telah dibuat, belum ada kontrak resmi yang ditandatangani antara kedua belah pihak.
Grandjean menambahkan saat itu bahwa kesepakatan tersebut akan diselesaikan setelah jangka waktu tiga bulan, tenggat waktu yang ditetapkan untuk jatuh tempo dalam beberapa minggu mendatang.
Meskipun belum jelas apa arti proposal AS bagi kesepakatan Yunani dengan Prancis, langkah itu dapat ditafsirkan sebagai penghinaan besar oleh Washington terhadap Paris.
Dua minggu setelah kehebohan pembentukan pakta AUKUS, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengumumkan penjualan kapal perang Prancis ke Athena, dengan mengatakan sudah waktunya untuk “berhenti bersikap naif” sambil menggembar-gemborkan kesepakatan itu sebagai tanda “otonomi strategis dan kedaulatan Eropa."
Jika Athena membatalkan kesepakatan pembelian kapal perang Paris, ini akan mengulang langkah Australia—setelah membentuk pakta AUKUS dengan AS dan Inggris—yang telah membatalkan kesepakatan pembelian kapal selam bertenaga diesel-listrik Prancis. Paris telah marah dengan langkah Canberra dan merasa ditikam dari belakang oleh Australia dan AS.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah menyetujui kesepakatan potensial pada hari Jumat, mengumumkan tawaran beberapa kapal Multi-Mission Surface Combatant (MMSC) di samping rencana terpisah senilai USD2,5 miliar untuk memodernisasi Fregat Kelas MEKO Yunani.
“Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan keamanan sekutu NATO, yang merupakan mitra penting bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Eropa,” kata Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (11/12/2021).
Jika dijalankan, skema untuk memperbarui armada fregat Yunani akan mencakup pemasangan sejumlah sistem baru, seperti meriam artileri lima inci baru dan sonar yang ditingkatkan. Dealer senjata Lockheed Martin, Raytheon, VSE Corporation dan BAE Systems Inggris akan bertindak sebagai kontraktor utama.
Proposal yang diumumkan datang setelah Prancis menyatakan pada bulan September 2021 lalu bahwa mereka telah mencapai kesepakatan serupa dengan Yunani untuk menyediakan hingga empat fregat baru senilai sekitar USD3,4 miliar (€3 miliar). Namun, pada saat itu, juru bicara militer Prancis Herve Grandjean mengatakan bahwa sementara beberapa komitmen telah dibuat, belum ada kontrak resmi yang ditandatangani antara kedua belah pihak.
Grandjean menambahkan saat itu bahwa kesepakatan tersebut akan diselesaikan setelah jangka waktu tiga bulan, tenggat waktu yang ditetapkan untuk jatuh tempo dalam beberapa minggu mendatang.
Meskipun belum jelas apa arti proposal AS bagi kesepakatan Yunani dengan Prancis, langkah itu dapat ditafsirkan sebagai penghinaan besar oleh Washington terhadap Paris.
Dua minggu setelah kehebohan pembentukan pakta AUKUS, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengumumkan penjualan kapal perang Prancis ke Athena, dengan mengatakan sudah waktunya untuk “berhenti bersikap naif” sambil menggembar-gemborkan kesepakatan itu sebagai tanda “otonomi strategis dan kedaulatan Eropa."
(min)
tulis komentar anda