Dalam Perang Lawan Corona, Sepak Terjang Mossad Tak Lagi Rahasia

Senin, 13 April 2020 - 16:40 WIB
Namun pada awal Februari, para pejabat di Sheba Medical Center, rumah sakit terbesar Israel, menyadari bahwa mereka membutuhkan lebih banyak ventilator dan peralatan lainnya. Sekitar waktu itulah, Profesor Yitshak Kreiss, direktur jenderal rumah sakit tersebut, bertemu dengan Cohen dalam sebuah acara pribadi yang melibatkan "teman bersama", yang tidak biasa di negara kecil di mana tokoh-tokoh berpangkat tinggi sering kali mereka bergerak di lingkaran sosial yang sama.

Pada saat itu, Cohen sudah mulai mengevaluasi bagaimana Mossad dapat membantu sistem kesehatan Israel. Profesor Kreiss mengatakan dia mendaftar kebutuhan peralatan paling mendesak yang disodorkan kepada Cohen. Sejak itu, Mossad mulai mengaktifkan jaringan internasionalnya untuk menemukan barang-barang yang diperlukan.

Pada awal Maret, pusat komando dan kontrol didirikan untuk menangani distribusi peralatan medis di seluruh negeri, dengan Cohen di pucuk pimpinan dan berbasis di Sheba. Ada perwakilan Mossad, divisi pembelian Kementerian Pertahanan dan Unit 81 intelijen militer yang sangat rahasia, yang berurusan dengan pengembangan tim spionase tingkat lanjut.

Profesor Kreiss, mantan Brigadir Jenderal Angkatan Darat dan mantan Ahli Bedah Jenderal Angkatan Bersenjata, mengatakan Mossad telah berperan penting dalam membantu lembaganya mendapatkan peralatan medis yang penting dan pengalaman dari luar negeri.

"Hanya di Israel rumah sakit Sheba bisa meminta bantuan Mossad," katanya dalam sebuah wawancara. "Bisakah Anda bayangkan Rumah Sakit Mount Sinai pergi ke CIA untuk minta bantuan?," tanya dia, merujuk pada Pusat Medis New York.

Profesor Kreiss menolak untuk mengatakan dengan tepat bagaimana para pejabat Mossad telah membantu lembaga medis Israel atau dari mana peralatan impor itu berasal. Tetapi menurut enam pejabat Israel saat ini atau mantan yang memiliki pengetahuan tentang operasi Mossad, badan tersebut menggunakan kontak internasional untuk menghindari kekurangan pasokan yang bisa merusak sistem kesehatan Israel.

Keenam orang, yang berbicara dengan syarat anonim karena kegiatan Mossad diklasifikasikan, mengatakan kontak agen spionase telah terbukti sangat berharga dalam memungkinkan Israel untuk mendapatkan ventilator dan material tes COVID-19. Namun, terlepas dari upaya-upaya itu, masih ada kekurangan kapasitas di negara mayoritas Yahudi tersebut.

Enam orang itu menolak mengonfirmasi laporan media non-Israel bahwa beberapa barang diperoleh dari negara-negara Arab yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel.

Tetapi setidaknya seorang pejabat senior Mossad mengakui dalam sebuah wawancara dengan Ilana Dayan, pembawa acara "Uvda" di Channel 12, bahwa dalam beberapa kasus, agen-agen intelijen itu telah membeli pasokan yang sebenarnya sudah dipesan oleh negara-negara lain.

Pada akhir minggu pertama bulan April, orang-orang yang mengetahui operasi Mossad mengatakan Cohen yakin bahwa operasi badan intelijen tersebut telah memastikan bahwa Israel memiliki cukup ventilator untuk menghadapi prediksi terburuk.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More