Pertahanan Udara Saudi Patahkan Serangan Drone Houthi
Senin, 06 Desember 2021 - 23:00 WIB
RIYADH - Pertahanan udara Arab Saudi berhasil menghancurkan sejumlah drone Houthi yang menargetkan Kerajaan. Menurut pernyataan koalisi Arab Senin (6/12/2021) pagi, drone-drone tersebut ditembak jatuh di Yaman sebelum dapat menyebabkan kerusakan di wilayah Saudi.
Seperti dilaporkan Arab News, satu hari sebelumnya Houthi juga melancarkan serangan udara dengan menggunakan drone. Koalisi menyatakan, pertahanan Saudi mencegat dan menghancurkan empat pesawat tak berawak yang mencoba menargetkan wilayah selatan pada akhir pekan lalu.
Houthi kerap meluncurkan serangan lintas batas menggunakan drone bermuatan bahan peledak dan rudal balistik yang menargetkan daerah berpenduduk di wilayah selatan Kerajaan. Kelompok tersebut, yang merebut ibu kota Yaman pada tahun 2014, telah memerangi pemerintah yang diakui secara internasional, yang didukung oleh koalisi Arab yang dipimpin Saudi.
Parlemen Arab mengecam serangan itu dan mengatakan bahwa serangan itu merupakan pelanggaran yang jelas terhadap Perjanjian Stockholm, yang menetapkan gencatan senjata.
Parleman Arab menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil sikap segera dan tegas untuk menghentikan tindakan teroris yang berulang ini, dan untuk mencegah milisi ini memperoleh teknologi militer canggih, yang dipasok dan digunakan rezim Iran untuk menargetkan fasilitas vital dan sipil.
Sementara itu, UEA mengutuk keras upaya untuk menargetkan wilayah Kerajaan Saudi dan mengatakan kelanjutan serangan teroris oleh milisi Houthi ini mencerminkan pembangkangan terang-terangan terhadap komunitas internasional.
Bahrain juga mengutuk keras serangan itu, dengan mengatakan itu "mencerminkan serangan jahat dan sistematis milisi yang terus berlanjut untuk menargetkan warga sipil dan nyawa tak berdosa."
Kementerian Luar Negeri menekankan dukungan Bahrain untuk semua tindakan yang diambil Arab Saudi untuk memastikan keamanan dan keselamatan wilayah, warga, dan penduduknya.
Perang di Yaman telah berkecamuk selama tujuh tahun, dengan beberapa pertempuran paling sengit terjadi tahun ini di provinsi Marib yang kaya sumber daya dan dikuasai pemerintah. Pada hari Minggu, tiga warga sipil Yaman terluka ketika empat rudal Houthi mendarat di daerah pemukiman di Marib.
“Serangan berulang milisi Houthi di kota Marib, yang penuh sesak dengan jutaan penduduk dan orang-orang terlantar, dengan rudal balistik adalah bagian dari upayanya untuk menimbulkan sejumlah besar korban di kalangan warga sipil. Ini adalah tindakan balas dendam yang pengecut,” kata Moammar Al-Eryani, Menteri Informasi Yaman.
Seperti dilaporkan Arab News, satu hari sebelumnya Houthi juga melancarkan serangan udara dengan menggunakan drone. Koalisi menyatakan, pertahanan Saudi mencegat dan menghancurkan empat pesawat tak berawak yang mencoba menargetkan wilayah selatan pada akhir pekan lalu.
Houthi kerap meluncurkan serangan lintas batas menggunakan drone bermuatan bahan peledak dan rudal balistik yang menargetkan daerah berpenduduk di wilayah selatan Kerajaan. Kelompok tersebut, yang merebut ibu kota Yaman pada tahun 2014, telah memerangi pemerintah yang diakui secara internasional, yang didukung oleh koalisi Arab yang dipimpin Saudi.
Parlemen Arab mengecam serangan itu dan mengatakan bahwa serangan itu merupakan pelanggaran yang jelas terhadap Perjanjian Stockholm, yang menetapkan gencatan senjata.
Parleman Arab menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil sikap segera dan tegas untuk menghentikan tindakan teroris yang berulang ini, dan untuk mencegah milisi ini memperoleh teknologi militer canggih, yang dipasok dan digunakan rezim Iran untuk menargetkan fasilitas vital dan sipil.
Sementara itu, UEA mengutuk keras upaya untuk menargetkan wilayah Kerajaan Saudi dan mengatakan kelanjutan serangan teroris oleh milisi Houthi ini mencerminkan pembangkangan terang-terangan terhadap komunitas internasional.
Bahrain juga mengutuk keras serangan itu, dengan mengatakan itu "mencerminkan serangan jahat dan sistematis milisi yang terus berlanjut untuk menargetkan warga sipil dan nyawa tak berdosa."
Kementerian Luar Negeri menekankan dukungan Bahrain untuk semua tindakan yang diambil Arab Saudi untuk memastikan keamanan dan keselamatan wilayah, warga, dan penduduknya.
Perang di Yaman telah berkecamuk selama tujuh tahun, dengan beberapa pertempuran paling sengit terjadi tahun ini di provinsi Marib yang kaya sumber daya dan dikuasai pemerintah. Pada hari Minggu, tiga warga sipil Yaman terluka ketika empat rudal Houthi mendarat di daerah pemukiman di Marib.
“Serangan berulang milisi Houthi di kota Marib, yang penuh sesak dengan jutaan penduduk dan orang-orang terlantar, dengan rudal balistik adalah bagian dari upayanya untuk menimbulkan sejumlah besar korban di kalangan warga sipil. Ini adalah tindakan balas dendam yang pengecut,” kata Moammar Al-Eryani, Menteri Informasi Yaman.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda