Pakar Atom Sebut Iran Mampu Membuat Bom Nuklir dalam 3 Bulan

Senin, 08 Juni 2020 - 00:01 WIB
"Saya memiliki kesempatan untuk mempelajari arsip atom yang ditemukan pada 2018. Itu mengindikasikan bahwa Iran belum benar-benar membongkar penelitian dan pengembangan terkait senjata nuklirnya. Mengapa? Iran tidak memberikan akses atau penjelasan," katanya.

"Iran tidak hanya tidak mematuhi perjanjian perlindungan komprehensifnya sendiri, yang disimpulkan di bawah Perjanjian Non-Proliferasi, tetapi kemungkinan besar telah mendeklarasikan uranium yang dimilikinya," ujarnya.

John Rood, mantan pejabat Kementerian Pertahanan AS untuk kebijakan, mengatakan: "Saya terus khawatir tentang potensi konflik yang muncul dengan Iran."

“Konflik berintensitas rendah antara Amerika Serikat dan milisi yang didukung Iran memanas pada bulan Januari ketika AS melakukan serangan yang menewaskan pemimpin Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Qasem Soleimani," katanya.

“Iran membalas dengan meluncurkan rudal ke pangkalan AS di Irak, melukai 110 tentara AS. "Pertukaran (serangan) ini hanyalah puncak dari serangan skala kecil dan pembalasan (terhadap) AS yang telah membawa AS dan Iran ke jurang konflik skala besar."

Pemerintah Iran belum berkometar atas klaim pakar atom tersebut. Namun, pemerintah negara itu telah berulang kali membantah memiliki rencana membuat bom atom. Mereka menegaskan bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai.
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More