Dewan Gereja Swedia Serukan Israel Diselidiki dalam Kasus Apartheid
Kamis, 02 Desember 2021 - 19:03 WIB
Hubungan Swedia-Israel dalam beberapa tahun terakhir telah dirusak beberapa pertikaian diplomatik.
Pada 2009, pertikaian meletus setelah harian Swedia Aftonbladet mengklaim Pasukan Pertahanan Israel terlibat dalam pengambilan secara ilegal organ tubuh dari orang-orang Palestina yang mati.
Israel meminta pemerintah Swedia mengutuk artikel itu sebagai "manifestasi anti-Semitisme" dan "fitnah darah" modern. Permintaan Israel itu ditolak pemerintah Swedia, dengan alasan kebebasan pers.
Pada Oktober 2014, pemerintah Swedia yang baru terpilih saat itu Stefan Lofven mengumumkan akan mengakui negara Palestina, menekankan konflik antara Israel dan Palestina hanya dapat diselesaikan dengan solusi dua negara.
Sikap ini memicu reaksi Israel, sehingga para diplomat ditarik kembali dan kunjungan dibatalkan.
Pada 2009, pertikaian meletus setelah harian Swedia Aftonbladet mengklaim Pasukan Pertahanan Israel terlibat dalam pengambilan secara ilegal organ tubuh dari orang-orang Palestina yang mati.
Israel meminta pemerintah Swedia mengutuk artikel itu sebagai "manifestasi anti-Semitisme" dan "fitnah darah" modern. Permintaan Israel itu ditolak pemerintah Swedia, dengan alasan kebebasan pers.
Pada Oktober 2014, pemerintah Swedia yang baru terpilih saat itu Stefan Lofven mengumumkan akan mengakui negara Palestina, menekankan konflik antara Israel dan Palestina hanya dapat diselesaikan dengan solusi dua negara.
Sikap ini memicu reaksi Israel, sehingga para diplomat ditarik kembali dan kunjungan dibatalkan.
(sya)
tulis komentar anda