Aliansi Merkel Kritik Keputusan Trump Kurangi Pasukan AS di Jerman
Minggu, 07 Juni 2020 - 00:03 WIB
BERLIN - Anggota parlemen dari kubu konservatif yang dipimpin Kanselir Jerman Angela Merkel mengkritik keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memindahkan 9.500 pasukan AS dari Jerman.
Langkah itu akan mengurangi jumlah pasukan AS di Jerman menjadi 25.000 dari 34.500.
“Rencana itu sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintahan Trump mengabaikan tugas mendasar kepemimpinan: melibatkan mitra aliansi dalam proses pembuatan keputusan,” kata Johann Wadephul, juru bicara kebijakan luar negeri grup parlemen CDU/CSU pada Reuters.
Semua mitra NATO diuntungkan dari kohesi aliansi dan hanya Rusia serta China yang untung dari perselisihan. “Ini harus mendapat lebih banyak perhatian di Washington,” kata Wadephul.
Wadephul juga mengungkapkan seruan bangkit pada Eropa untuk memposisikan diri lebih baik dalam kebijakan keamanan. (Baca juga: Gedung Putih Tarik Pasukan AS dari Jerman)
Andreas Nick, seperti Wadephul yang merupakan anggota komite hubungan luar negeri parlemen, menjelaskan bahwa keputusan itu tidak teknis tapi murni dimotivasi politik.
Pejabat AS menyatakan langkah itu hasil dari beberapa bulan kerja oleh pejabat militer AS, Jenderal Mark Milley dan tidak terkait ketegangan antara Trump dan Merkel yang menggagalkan rencana Trump menjadi tuan rumah pertemuan G7 bulan ini. (Baca juga: Bak Film Horor, Pria Ini Ancam Demonstran dengan Gergaji Mesin)
Langkah itu akan mengurangi jumlah pasukan AS di Jerman menjadi 25.000 dari 34.500.
“Rencana itu sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintahan Trump mengabaikan tugas mendasar kepemimpinan: melibatkan mitra aliansi dalam proses pembuatan keputusan,” kata Johann Wadephul, juru bicara kebijakan luar negeri grup parlemen CDU/CSU pada Reuters.
Semua mitra NATO diuntungkan dari kohesi aliansi dan hanya Rusia serta China yang untung dari perselisihan. “Ini harus mendapat lebih banyak perhatian di Washington,” kata Wadephul.
Wadephul juga mengungkapkan seruan bangkit pada Eropa untuk memposisikan diri lebih baik dalam kebijakan keamanan. (Baca juga: Gedung Putih Tarik Pasukan AS dari Jerman)
Andreas Nick, seperti Wadephul yang merupakan anggota komite hubungan luar negeri parlemen, menjelaskan bahwa keputusan itu tidak teknis tapi murni dimotivasi politik.
Pejabat AS menyatakan langkah itu hasil dari beberapa bulan kerja oleh pejabat militer AS, Jenderal Mark Milley dan tidak terkait ketegangan antara Trump dan Merkel yang menggagalkan rencana Trump menjadi tuan rumah pertemuan G7 bulan ini. (Baca juga: Bak Film Horor, Pria Ini Ancam Demonstran dengan Gergaji Mesin)
(sya)
tulis komentar anda