Taiwan Diundang Hadiri KTT Demokrasi, China: AS Lakukan Kesalahan

Kamis, 25 November 2021 - 01:38 WIB
China menyebut AS melakukan kesalahan dengan mengundang Taiwan ke KTT Demokrasi. Foto/Ilustrasi
BEIJING - China menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan kesalahan dalam mengundang Taiwan untuk berpartisipasi dalam pertemuan puncak demokrasi bersama 109 pemerintah demokratis lainnya.

Taiwan termasuk dalam daftar peserta untuk KTT Demokrasi bulan depan, yang diterbitkan oleh Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa waktu setempat. Taiwan adalah negara demokrasi dengan pemerintahan sendiri, tetapi Beijing mengklaim negara itu adalah provinsi China dan menuduh pemerintahnya melakukan separatisme.

Pertemuan perdana itu dianggap sebagai ujian atas janji Biden bahwa ia akan mengembalikan AS ke posisi yang menegaskan kepemimpinan global untuk menantang kekuatan otoriter yang dipimpin oleh China dan Rusia. Kedua negara itu sendiri tidak diundang dalam KTT yang dilakukan secara virtual, yang dijadwalkan pada 9 dan 10 Desember mendatang.



Juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, Zhu Fenglian mengatakan, dimasukkannya Taiwan adalah kesalahan dan Beijing menentang interaksi resmi antara AS dan wilayah China Taiwan.



“Sikap ini jelas dan konsisten. Kami mendesak AS untuk tetap berpegang pada prinsip 'satu China' dan tiga komunike bersama," katanya seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (25/11/2021).

Kebijakan "satu China" adalah AS mengakui bahwa Beijing mengklaim Taiwan sebagai provinsi, tetapi tidak mengatakan mengakui klaim tersebut.

Sejak menjabat, Biden dan Gedung Putih telah menegaskan kembali dukungan lama AS untuk kebijakan "satu China", yang secara resmi mengakui Beijing daripada Taipei, tetapi juga mengatakan AS sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More