India Beli S-400 Buatan Rusia untuk Lawan Ancaman Pakistan
Senin, 22 November 2021 - 21:15 WIB
NEW DELHI - India menandatangani kesepakatan senilai USD5,43 miliar dengan Rusia pada 2018 untuk pengiriman lima sistem pertahanan rudal S-400 pada 2023.
Sistem S-400 pertama, yang pengirimannya sedang berlangsung, dilaporkan akan beroperasi di dekat perbatasan utara India, mencakup Pakistan dan China. Sistem rudal juga ditempatkan di perbatasan timur yang fokus pada ancaman dari China pada awal 2022.
Mantan spesialis radar, senjata, dan rudal di Angkatan Darat India, Letnan Jenderal (purnawirawan) AKS Chandele telah menunjukkan operasionalisasi sistem pertahanan udara S-400 'Triumf' secara militer dapat terbukti menjadi "pengubah permainan" bagi New Delhi dalam melawan tetangga, Pakistan.
“S-400 adalah sistem pertahanan udara yang komprehensif, dengan kemampuan sangat pendek, pendek, menengah, dan jarak jauh. Kemampuan jarak jauhnya, yaitu sekitar 400 kilometer, dapat mencakup seluruh wilayah Pakistan,” papar veteran Angkatan Darat India itu kepada Sputnik.
S-400 dilengkapi empat jenis rudal yang berbeda yakni rudal jarak pendek 9M96E (40 km), jarak menengah 9M96E2 (120 km), jarak jauh 48N6 (250 km) dan jarak sangat jauh 40N6E (400 km).
Menurut para ahli, India dapat mengerahkan S-400 di dekat perbatasan utara untuk menargetkan ibu kota Pakistan, Islamabad, atau secara strategis menempatkan sistem Rusia untuk menjatuhkan target di Peshawar, kota di dekat perbatasan Pakistan-Afghanistan.
Chandele dengan cepat menambahkan, “India hanya akan memiliki opsi menargetkan objek di wilayah udara Pakistan jika perang telah diumumkan antara kedua negara atau ada permusuhan aktif.”
Terakhir kali kedua kekuatan nuklir terlibat dalam permusuhan serupa adalah ketika jet F-16 Pakistan menyusup ke wilayah udara India di atas Jammu dan Kashmir pada 27 Februari 2019, sehari setelah Angkatan Udara India (IAF) melakukan serangan udara di provinsi Khyber Pakhtunkhwa Pakistan.
“Dalam situasi saat ini, yang merupakan skenario tanpa perang, tanpa perdamaian, jangkauan S-400 tidak akan berarti karena tindakan Pakistan tidak akan ditafsirkan sebagai bertentangan dengan kepentingan India,” papar dia.
Pakar India mengatakan, “Pakistan, sementara itu, tidak memiliki sistem pertahanan udara yang sebanding yang akan mampu mengimbangi keuntungan yang diberikan S-400 kepada militer India.”
“Sebagian besar sistem pertahanan udara Pakistan memiliki jangkauan pendek dan menengah, yang telah dikembangkan dengan bantuan China,” ujar dia.
Militer Pakistan bulan lalu mengumumkan mereka telah mengakuisisi HQ-9/P, sistem Rudal Permukaan ke Udara (SAM) jarak jauh, yang mampu menembak target hingga jarak 100 kilometer.
Pengamatan veteran militer India itu muncul dengan latar belakang akuisisi berkelanjutan komponen S-400 oleh Angkatan Udara India (IAF), seperti diungkapkan Dmitry Shugaev, Direktur Layanan Federal untuk Kerjasama Teknis-Militer (FSMTC) di Dubai Airshow bulan ini.
Keberadaan S-400 di India jelas menjadi kelebihan pertahanan bagi New Delhi dalam menghadapi ancaman dari negara-negara tetangganya yang memiliki senjata nuklir.
Sistem S-400 pertama, yang pengirimannya sedang berlangsung, dilaporkan akan beroperasi di dekat perbatasan utara India, mencakup Pakistan dan China. Sistem rudal juga ditempatkan di perbatasan timur yang fokus pada ancaman dari China pada awal 2022.
Mantan spesialis radar, senjata, dan rudal di Angkatan Darat India, Letnan Jenderal (purnawirawan) AKS Chandele telah menunjukkan operasionalisasi sistem pertahanan udara S-400 'Triumf' secara militer dapat terbukti menjadi "pengubah permainan" bagi New Delhi dalam melawan tetangga, Pakistan.
“S-400 adalah sistem pertahanan udara yang komprehensif, dengan kemampuan sangat pendek, pendek, menengah, dan jarak jauh. Kemampuan jarak jauhnya, yaitu sekitar 400 kilometer, dapat mencakup seluruh wilayah Pakistan,” papar veteran Angkatan Darat India itu kepada Sputnik.
S-400 dilengkapi empat jenis rudal yang berbeda yakni rudal jarak pendek 9M96E (40 km), jarak menengah 9M96E2 (120 km), jarak jauh 48N6 (250 km) dan jarak sangat jauh 40N6E (400 km).
Menurut para ahli, India dapat mengerahkan S-400 di dekat perbatasan utara untuk menargetkan ibu kota Pakistan, Islamabad, atau secara strategis menempatkan sistem Rusia untuk menjatuhkan target di Peshawar, kota di dekat perbatasan Pakistan-Afghanistan.
Chandele dengan cepat menambahkan, “India hanya akan memiliki opsi menargetkan objek di wilayah udara Pakistan jika perang telah diumumkan antara kedua negara atau ada permusuhan aktif.”
Terakhir kali kedua kekuatan nuklir terlibat dalam permusuhan serupa adalah ketika jet F-16 Pakistan menyusup ke wilayah udara India di atas Jammu dan Kashmir pada 27 Februari 2019, sehari setelah Angkatan Udara India (IAF) melakukan serangan udara di provinsi Khyber Pakhtunkhwa Pakistan.
“Dalam situasi saat ini, yang merupakan skenario tanpa perang, tanpa perdamaian, jangkauan S-400 tidak akan berarti karena tindakan Pakistan tidak akan ditafsirkan sebagai bertentangan dengan kepentingan India,” papar dia.
Pakar India mengatakan, “Pakistan, sementara itu, tidak memiliki sistem pertahanan udara yang sebanding yang akan mampu mengimbangi keuntungan yang diberikan S-400 kepada militer India.”
“Sebagian besar sistem pertahanan udara Pakistan memiliki jangkauan pendek dan menengah, yang telah dikembangkan dengan bantuan China,” ujar dia.
Militer Pakistan bulan lalu mengumumkan mereka telah mengakuisisi HQ-9/P, sistem Rudal Permukaan ke Udara (SAM) jarak jauh, yang mampu menembak target hingga jarak 100 kilometer.
Pengamatan veteran militer India itu muncul dengan latar belakang akuisisi berkelanjutan komponen S-400 oleh Angkatan Udara India (IAF), seperti diungkapkan Dmitry Shugaev, Direktur Layanan Federal untuk Kerjasama Teknis-Militer (FSMTC) di Dubai Airshow bulan ini.
Keberadaan S-400 di India jelas menjadi kelebihan pertahanan bagi New Delhi dalam menghadapi ancaman dari negara-negara tetangganya yang memiliki senjata nuklir.
(sya)
tulis komentar anda