AS dan Jepang Gelar Latihan Perang Anti-Kapal Selam di Laut China Selatan

Rabu, 17 November 2021 - 15:46 WIB
Latihan perang gabungan AS dan Jepang di Laut China Selatan. FOTO/JMSDF
TOKYO - Armada Jepang dan Amerika Serikat pekan ini bertemu untuk latihan perang anti-kapal selam pertama di Laut China Selatan . Sejumlah kapal perang dan armada tempur milik kedua negara diterjunkan dalam latihan gabungan yang baru kali pertama melibatkan kapal selam di Laut China Selatan.

Seperti dilaporkan USNI News, Rabu (17/11/2021), Pasukan Bela Diri Maritim Jepang mengirim helikopter perusak JS Kaga (DDH-184) dan perusak JS Murasame (DD101) dengan helikopter SH-60J yang diangkut, kapal selam kelas Oyashio yang tidak disebutkan namanya. Turut diterjunkan pula pesawat Patroli Maritim P-1.



Sementara AS mengirim kapal perusak USS Milius (DDG-69) dan sebuah pesawat patroli maritim P-8A milik Angkatan Laut AS. Ini adalah pertama kalinya kapal selam JMSDF melakukan latihan perang anti-kapal selam dengan Angkatan Laut AS di Laut China Selatan. Sebelumnya, JS Kaga dan JS Murasame telah melakukan latihan di Laut China Selatan dengan Milius, pekan lalu dan kemudian melakukan kunjungan ke pelabuhan Subic, Filipina selama akhir pekan.

Latihan tersebut ditujukan untuk memperkuat kemampuan respons mereka dengan mempertimbangkan ekspansi maritim China yang agresif di Laut China Selatan. Menggunakan kapal selam MSDF sebagai target, kapal dan pesawat Jepang dan AS menggeledah daerah tersebut dan memastikan langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi serangan.





Bukan hal yang lazim kegiatan seperti itu dipublikasikan, karena pergerakan kapal selam sangat rahasia. “Ini adalah pertama kalinya (Jepang dan AS) melakukan latihan antikapal selam di Laut China Selatan,” kata Kepala Staf MSDF Admiral Hiroshi Yamamura, seperti dikutip dari Yomiuri Shimbun.

“Fakta bahwa kami dapat melakukan latihan di wilayah laut mana pun menunjukkan tingkat interoperabilitas yang tinggi antara Jepang dan Amerika Serikat,” lanjutnya.

Langkah China yang membuat pulau buatan di Laut China Selatan dan mengubahnya menjadi pangkalan militer, membuat sejumlah negara, termasuk Jepang, AS, Inggris, Kanada, dan Prancis telah mengirim kapal-kapal mereka ke daerah itu untuk menjaga Beijing tetap terkendali.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More