AS Marah Rusia Uji Rudal Anti-Satelit: Sembrono dan Berbahaya!
Selasa, 16 November 2021 - 06:50 WIB
"Dan sekali lagi, kami sudah sangat jelas, kami ingin melihat norma untuk ruang angkasa, sehingga dapat digunakan secara bertanggung jawab oleh semua negara yang bepergian ke luar angkasa."
Insiden itu terjadi pada saat ketegangan meningkat antara AS dan Rusia. Para pejabat AS secara terbuka membunyikan alarm tentang penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina dan bergabung dengan Eropa dalam mengungkapkan keprihatinan tentang krisis migran di perbatasan dengan Belarusia, yang oleh para pejabat Eropa digambarkan sebagai krisis buatan yang diciptakan Belarusia dengan Rusia sebagai tindakan "perang hibrida" melawan Eropa.
Pada hari Senin, kru di Stasiun Luar Angkasa Internasional harus segera mengenakan pakaian antariksa mereka dan melompat ke pesawat ruang angkasa mereka jika stasiun itu terkena puing-puing yang lewat. Hal itu disampaikan badan antariksa Rusia, ROSCOSMOS.
Masih belum jelas apakah puing-puing itu dihasilkan oleh uji senjata anti-satelit Rusia.
Ketika ditanya apakah AS tahu apakah puing-puing yang disebutkan dalam pernyataan Rusia telah dihasilkan oleh tes Moskow, dan tentang laporan bahwa staf di Stasiun Luar Angkasa Internasional harus mencari perlindungan, Price merujuk wartawan ke Rusia dan menekankan bahwa baik astronaut Amerika maupun kosmonot Rusia terpengaruh.
NASA tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Saat ini ada tujuh astronaut di stasiun luar angkasa, termasuk astronaut NASA Mark Vande Hei, kosmonot Rusia Anton Shkaplerov dan Pyotr Dubrov serta tim misi Crew 3 yang baru tiba, astronaut NASA Raja Chari, Thomas Marshburn, Kayla Barron dan astronaut Badan Antariksa Eropa Matias Maurer.
Pada Senin pagi, Shkaplerov men-tweet: "Teman-teman, semuanya teratur bersama kami! Kami terus bekerja sesuai program."
Stasiun luar angkasa berisiko terkena dampak dari objek yang terlalu kecil untuk dilacak karena mengorbit 220 mil laut di atas Bumi. Benda-benda kecil ini bisa berupa potongan batu, mikrometeorit, partikel debu, atau bahkan bintik cat yang terkelupas dari satelit.
Insiden itu terjadi pada saat ketegangan meningkat antara AS dan Rusia. Para pejabat AS secara terbuka membunyikan alarm tentang penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina dan bergabung dengan Eropa dalam mengungkapkan keprihatinan tentang krisis migran di perbatasan dengan Belarusia, yang oleh para pejabat Eropa digambarkan sebagai krisis buatan yang diciptakan Belarusia dengan Rusia sebagai tindakan "perang hibrida" melawan Eropa.
Pada hari Senin, kru di Stasiun Luar Angkasa Internasional harus segera mengenakan pakaian antariksa mereka dan melompat ke pesawat ruang angkasa mereka jika stasiun itu terkena puing-puing yang lewat. Hal itu disampaikan badan antariksa Rusia, ROSCOSMOS.
Masih belum jelas apakah puing-puing itu dihasilkan oleh uji senjata anti-satelit Rusia.
Ketika ditanya apakah AS tahu apakah puing-puing yang disebutkan dalam pernyataan Rusia telah dihasilkan oleh tes Moskow, dan tentang laporan bahwa staf di Stasiun Luar Angkasa Internasional harus mencari perlindungan, Price merujuk wartawan ke Rusia dan menekankan bahwa baik astronaut Amerika maupun kosmonot Rusia terpengaruh.
NASA tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Saat ini ada tujuh astronaut di stasiun luar angkasa, termasuk astronaut NASA Mark Vande Hei, kosmonot Rusia Anton Shkaplerov dan Pyotr Dubrov serta tim misi Crew 3 yang baru tiba, astronaut NASA Raja Chari, Thomas Marshburn, Kayla Barron dan astronaut Badan Antariksa Eropa Matias Maurer.
Pada Senin pagi, Shkaplerov men-tweet: "Teman-teman, semuanya teratur bersama kami! Kami terus bekerja sesuai program."
Stasiun luar angkasa berisiko terkena dampak dari objek yang terlalu kecil untuk dilacak karena mengorbit 220 mil laut di atas Bumi. Benda-benda kecil ini bisa berupa potongan batu, mikrometeorit, partikel debu, atau bahkan bintik cat yang terkelupas dari satelit.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda