AS Marah Rusia Uji Rudal Anti-Satelit: Sembrono dan Berbahaya!

Selasa, 16 November 2021 - 06:50 WIB
Price mengatakan AS telah berbicara dengan pejabat senior Rusia beberapa kali untuk memperingatkan mereka tentang bahaya tes semacam itu tetapi tidak akan mengatakan apakah telah ada demarkasi formal, atau komunikasi diplomatik formal ke Moskow.

Sebelumnya pada hari Senin, Komando Luar Angkasa AS mengonfirmasi bahwa "peristiwa penghasil puing" yang langka dan berpotensi berbahaya terjadi tetapi tidak memberikan perincian atau menyebutkan Rusia sebagai biangnya.

Seorang pejabat AS mengatakan rudal berbasis darat diluncurkan pada target di orbit, yang akan menjadi penting karena hanya segelintir uji senjata anti-satelit yang berhasil dilakukan oleh AS, Rusia, China dan India.

"Kami secara aktif bekerja untuk mengkarakterisasi bidang puing-puing dan akan terus memastikan semua negara yang bepergian ke luar angkasa memiliki informasi yang diperlukan untuk manuver satelit jika terkena dampak," kata seorang juru bicara Komando Luar Angkasa.

"Kami juga sedang dalam proses bekerja dengan antarlembaga, termasuk Departemen Luar Negeri dan NASA, mengenai laporan ini dan akan memberikan pembaruan dalam waktu dekat."



Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers hari Senin bahwa kekhawatiran paling mendesak dari uji senjata anti-satelit Rusia adalah puing-puingnya.

"Jelas kami berbagi keprihatinan yang ditekankan rekan-rekan Departemen Luar Negeri kami sebelumnya hari ini tentang tes ini," kata Kirby.

"Kekhawatiran yang paling mendesak adalah puing-puing itu sendiri, yang sekarang mengambang di luar sana, dan bisa menjadi bahaya, termasuk bagi Stasiun Luar Angkasa Internasional."

"Kami mengamati dengan cermat jenis kemampuan yang tampaknya ingin dikembangkan Rusia yang dapat menimbulkan ancaman tidak hanya bagi kepentingan keamanan nasional kami, tetapi juga kepentingan keamanan negara-negara penjelajah ruang angkasa lainnya," kata Kirby.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More