Telanjur Dipenjara 24 Tahun, Pria Ini Ternyata Tak Lakukan Pembunuhan
Minggu, 14 November 2021 - 07:30 WIB
WASHINGTON - Seorang pria asal Carolina Utara, Amerika Serikat (AS), yang menjalani 24 tahun penjara karena kejahatan yang tidak pernah dilakukannya secara resmi diampuni.
Pada hari Jumat, Gubernur Roy Cooper mengampuni Montoyae Dontae Sharpe, seorang pria yang dijatuhi hukuman seumur hidup atas pembunuhan tingkat pertama. Beberapa tahun lalu Sharpe dituduh telah membunuh seorang pria selama transaksi narkoba .
"Saya telah dengan hati-hati meninjau kasus Montoyae Dontae Sharpe dan saya memberinya Pardon of Innocence," kata Gubernur Cooper dalam sebuah pernyataan.
"Sharpe dan orang lain yang telah dihukum secara salah pantas mendapatkan pengakuan dan diakui secara publik atas ketidakadilan itu," imbuhnya seperti dikutip dari People, Minggu (14/11/2021).
Pengampunan yang diberikan Gubernur Cooper sekarang akan memungkinkan Sharpe untuk mencari kompensasi atas ketidakadilan yang didapatkannya. The Washington Post melaporkan ia bisa mendapatkan kompensasi hingga USD750 ribu atau sekitar Rp10 miliar.
Kembali pada tahun 1995, menurut The New York Times, Sharpe yang saat itu berusia 19 tahun dihukum dan dijatuhi hukuman untuk menghabiskan sisa hidupnya di penjara atas pembunuhan George Radcliffe, seorang pria berusia 33 tahun yang ditemukan tertembak di truk pickupnya setahun sebelumnya.
Di tengah persidangannya, publikasi tersebut mencatat bahwa seorang gadis berusia 15 tahun bernama Charlene Johnson bersaksi bahwa dia melihat Sharpe menembak Radcliffe dalam perkelahian terkait narkoba. Johnson kemudian menarik kembali kesaksiannya beberapa minggu kemudian.
Harapan Sharpe agar hukumannya dibatalkan akhirnya terdengar pada 2019 selama dua sidang pembuktian. Menurut The New York Times, dalam persidangan itu, hakim ketua memutuskan bahwa Johnson akan bersaksi bahwa dia tidak ada pada saat penembakan itu terjadi dan kesaksian persidangan sebelumnya sepenuhnya dibuat berdasarkan apa yang dia lihat di televisi dan apa yang dikatakan penyelidik kepadanya.
Setelah dibebaskan dari penjara pada Agustus 2019, Kantor Kejaksaan Distrik Pitt County juga menolak tuduhan pembunuhan terhadap Sharpe dan mengatakan mereka tidak akan menyelidiki kembali kasusnya berdasarkan kurangnya bukti.
Setelah dia menerima berita bahwa dia telah diampuni, Sharpe mengatakan kepada wartawan: "Saya belum mendengarnya. Itu kejutan," menurut The Charlotte Observer.
"Sekarang nama keluarga saya telah dibersihkan, itu mengangkat beban dari pundak saya," imbuhnya.
"Kebebasan saya masih belum lengkap," tambahnya. "Ketahuilah bahwa sistem kita korup dan perlu diubah. Saya bersyukur bahwa saya mendapatkan milik saya dan bersyukur bahwa orang lain akan mendapatkan milik mereka. Itu yang penting sekarang," pungkasnya.
Pada hari Jumat, Gubernur Roy Cooper mengampuni Montoyae Dontae Sharpe, seorang pria yang dijatuhi hukuman seumur hidup atas pembunuhan tingkat pertama. Beberapa tahun lalu Sharpe dituduh telah membunuh seorang pria selama transaksi narkoba .
"Saya telah dengan hati-hati meninjau kasus Montoyae Dontae Sharpe dan saya memberinya Pardon of Innocence," kata Gubernur Cooper dalam sebuah pernyataan.
"Sharpe dan orang lain yang telah dihukum secara salah pantas mendapatkan pengakuan dan diakui secara publik atas ketidakadilan itu," imbuhnya seperti dikutip dari People, Minggu (14/11/2021).
Baca Juga
Pengampunan yang diberikan Gubernur Cooper sekarang akan memungkinkan Sharpe untuk mencari kompensasi atas ketidakadilan yang didapatkannya. The Washington Post melaporkan ia bisa mendapatkan kompensasi hingga USD750 ribu atau sekitar Rp10 miliar.
Kembali pada tahun 1995, menurut The New York Times, Sharpe yang saat itu berusia 19 tahun dihukum dan dijatuhi hukuman untuk menghabiskan sisa hidupnya di penjara atas pembunuhan George Radcliffe, seorang pria berusia 33 tahun yang ditemukan tertembak di truk pickupnya setahun sebelumnya.
Di tengah persidangannya, publikasi tersebut mencatat bahwa seorang gadis berusia 15 tahun bernama Charlene Johnson bersaksi bahwa dia melihat Sharpe menembak Radcliffe dalam perkelahian terkait narkoba. Johnson kemudian menarik kembali kesaksiannya beberapa minggu kemudian.
Harapan Sharpe agar hukumannya dibatalkan akhirnya terdengar pada 2019 selama dua sidang pembuktian. Menurut The New York Times, dalam persidangan itu, hakim ketua memutuskan bahwa Johnson akan bersaksi bahwa dia tidak ada pada saat penembakan itu terjadi dan kesaksian persidangan sebelumnya sepenuhnya dibuat berdasarkan apa yang dia lihat di televisi dan apa yang dikatakan penyelidik kepadanya.
Setelah dibebaskan dari penjara pada Agustus 2019, Kantor Kejaksaan Distrik Pitt County juga menolak tuduhan pembunuhan terhadap Sharpe dan mengatakan mereka tidak akan menyelidiki kembali kasusnya berdasarkan kurangnya bukti.
Setelah dia menerima berita bahwa dia telah diampuni, Sharpe mengatakan kepada wartawan: "Saya belum mendengarnya. Itu kejutan," menurut The Charlotte Observer.
"Sekarang nama keluarga saya telah dibersihkan, itu mengangkat beban dari pundak saya," imbuhnya.
"Kebebasan saya masih belum lengkap," tambahnya. "Ketahuilah bahwa sistem kita korup dan perlu diubah. Saya bersyukur bahwa saya mendapatkan milik saya dan bersyukur bahwa orang lain akan mendapatkan milik mereka. Itu yang penting sekarang," pungkasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda