Kremlin Marah AS Tuduh Rusia Hendak Invasi Ukraina
Sabtu, 13 November 2021 - 00:00 WIB
"Rusia berkembang dengan caranya sendiri. Kami menjalankan bisnis kami sendiri, dan kami mengambil tindakan untuk memastikan keamanan kami jika perlu, jika beberapa tindakan provokatif oleh lawan kami terjadi di dekat perbatasan kami," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Juru bicara itu mengklarifikasi bahwa dia merujuk pada NATO, yang "secara aktif dan tegas" beroperasi di sekitar perbatasan Rusia.
Komentar Kremlin muncul sebagai tanggapan atas artikel berita di Bloomberg yang mengklaim AS telah memperingatkan UE bahwa Rusia mungkin mempertimbangkan "potensi invasi ke Ukraina".
Media berita mengutip "beberapa orang yang mengetahui masalah ini" sebagai sumber informasi, tetapi tidak mengungkapkan nama mereka. Baik Washington, maupun Brussels tidak mengkonfirmasi informasi dalam artikel tersebut.
Bloomberg mengklaim AS mendasarkan penilaiannya pada "bukti yang tersedia untuk umum" tanpa merinci apa sebenarnya.
Bahkan sebelum publikasi khusus ini, beberapa media AS melaporkan Moskow telah mengerahkan pasukannya lebih dekat ke perbatasan dengan Ukraina.
Menyusul klaim ini, yang ditolak oleh Kremlin, Gedung Putih menyatakan "keprihatinan" atas risiko Rusia membuat "kesalahan serius" di Ukraina. Namun, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengakui Washington tidak memiliki "kejelasan tentang niat Moskow".
Lihat Juga: 7 Fakta Pemilu Presiden Amerika Serikat, Salah Satunya Trump Akan Mendeklarasikan Kemenangan Lebih Awal
Juru bicara itu mengklarifikasi bahwa dia merujuk pada NATO, yang "secara aktif dan tegas" beroperasi di sekitar perbatasan Rusia.
Komentar Kremlin muncul sebagai tanggapan atas artikel berita di Bloomberg yang mengklaim AS telah memperingatkan UE bahwa Rusia mungkin mempertimbangkan "potensi invasi ke Ukraina".
Media berita mengutip "beberapa orang yang mengetahui masalah ini" sebagai sumber informasi, tetapi tidak mengungkapkan nama mereka. Baik Washington, maupun Brussels tidak mengkonfirmasi informasi dalam artikel tersebut.
Bloomberg mengklaim AS mendasarkan penilaiannya pada "bukti yang tersedia untuk umum" tanpa merinci apa sebenarnya.
Bahkan sebelum publikasi khusus ini, beberapa media AS melaporkan Moskow telah mengerahkan pasukannya lebih dekat ke perbatasan dengan Ukraina.
Menyusul klaim ini, yang ditolak oleh Kremlin, Gedung Putih menyatakan "keprihatinan" atas risiko Rusia membuat "kesalahan serius" di Ukraina. Namun, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengakui Washington tidak memiliki "kejelasan tentang niat Moskow".
Lihat Juga: 7 Fakta Pemilu Presiden Amerika Serikat, Salah Satunya Trump Akan Mendeklarasikan Kemenangan Lebih Awal
(sya)
tulis komentar anda