Keliru Menganalisis, Jepang Cabut Penilaian Korut Luncurkan Dua Rudal Balistik
Kamis, 11 November 2021 - 17:17 WIB
Cho Dongyoun, asisten profesor studi militer di Universitas Seokyeong, menjelaskan bahwa analis harus mengumpulkan informasi tentang getaran dan gelombang elektromagnetik dari peluncuran rudal dan mensintesis sinyal tersebut untuk menarik kesimpulan.
“Saat menganalisis rudal, bukan berarti Anda bisa menghitung jumlah rudal yang diluncurkan dengan melihat lintasannya dengan mata kepala sendiri. Biasanya melalui sistem signal intelligence (SIGNIT),” terang Cho.
Sambil menekankan bahwa prosedur yang cermat sangat penting ketika menganalisis masalah keamanan kritis, Cho mencatat bahwa tekanan publik dan pemerintah juga mengharuskan analis untuk menyerahkan kesimpulan mereka dengan cepat, yang dapat membuat mereka harus merevisi penilaian awal mereka nanti.
“Selalu ada kesenjangan antara analis dan mereka yang membuat penilaian politik, yang menghasilkan pengumuman publik yang cepat tanpa memberikan waktu yang cukup antara penilaian awal dan penilaian lanjutan,” kata Cho kepada NK News.
Mengenai bagaimana Tokyo dapat meningkatkan kemampuan deteksinya, Cho mencatat langkah Jepang baru-baru ini untuk bergabung dengan aliansi berbagi intelijen Five Eyes dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan AS untuk meningkatkan presisi dalam analisis intelijennya.
“Saat menganalisis rudal, bukan berarti Anda bisa menghitung jumlah rudal yang diluncurkan dengan melihat lintasannya dengan mata kepala sendiri. Biasanya melalui sistem signal intelligence (SIGNIT),” terang Cho.
Sambil menekankan bahwa prosedur yang cermat sangat penting ketika menganalisis masalah keamanan kritis, Cho mencatat bahwa tekanan publik dan pemerintah juga mengharuskan analis untuk menyerahkan kesimpulan mereka dengan cepat, yang dapat membuat mereka harus merevisi penilaian awal mereka nanti.
“Selalu ada kesenjangan antara analis dan mereka yang membuat penilaian politik, yang menghasilkan pengumuman publik yang cepat tanpa memberikan waktu yang cukup antara penilaian awal dan penilaian lanjutan,” kata Cho kepada NK News.
Mengenai bagaimana Tokyo dapat meningkatkan kemampuan deteksinya, Cho mencatat langkah Jepang baru-baru ini untuk bergabung dengan aliansi berbagi intelijen Five Eyes dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan AS untuk meningkatkan presisi dalam analisis intelijennya.
(ian)
tulis komentar anda