Viral, Penduduk Malaysia Serbu Batuan Berkilau Mirip Emas di Proyek Jalan
Kamis, 11 November 2021 - 08:32 WIB
KUALA LUMPUR - Masyarakat distrik Pitas yang miskin di Sabah, Malaysia , dilanda "demam emas" setelah ditemukan batu-batu berkilau di sebuah proyek jalan. Mereka ramai-ramai menyerbu lokasi temuan itu selama beberapa hari.
Namun, ahli geologi terkemuka Profesor Dr Felix Tongkul menduga bahwa batuan yang berkilauan kemungkinan besar adalah mineral pirit (sulfida dengan kilau logam) atau kalkopirit (tembaga besi sulfida) yang biasa disebut sebagai "fool's gold" atau mineral mirip emas tapi tak berharga.
Tongkul mengatakan berdasarkan gambar yang beredar di media sosial, temuan itu kemungkinan merupakan fool's gold meskipun Departemen Mineral dan Geosains negara bagian perlu mengonfirmasinya.
Penjabat direktur departemen terkait, Webster Wong, mengatakan pada hari Rabu (10/11/2021) bahwa pihaknya mengirim tim untuk menganalisis batuan yang ditemukan di lereng perbukitan lokasi pembangunan jalan di Kg Boluuh Bongkol, Pitas.
Penduduk desa telah menggali batu di sana selama dua atau tiga hari terakhir, memaksa pihak berwenang untuk turun tangan dan menutup daerah tersebut karena aktivitas mereka mengganggu pekerjaan konstruksi.
Kepala polisi distrik Kota Marudu, Zairolnizal Ishak, mengatakan sejauh ini tidak ada insiden yang tidak diinginkan. Menurutnya, laporan polisi telah diajukan terkait serbuan batu yang berkilauan itu.
"Informasi awal yang kami terima menunjukkan bahwa itu bukan emas, tetapi hal itu sedang diselidiki oleh Departemen Mineral dan Geosains Sabah," katanya, seperti dikutip The Star.
Temuan batu-batu berkilauan itu juga viral di media sosial, di mana para pengguna media sosial ramai-ramai mem-posting "penemuan emas".
Batuan itu pertama kali terlihat pada Senin (8/11/2021) oleh para pekerja di lokasi dan berita penemuan itu menyebar dengan cepat, menarik perhatian orang-orang dekat dan jauh.
Meskipun emas ditambang di tenggara Sabah, ahli geologi seperti Tongkul mengatakan bahwa Pitas bukanlah daerah yang dikenal memiliki urat emas.
Namun, ahli geologi terkemuka Profesor Dr Felix Tongkul menduga bahwa batuan yang berkilauan kemungkinan besar adalah mineral pirit (sulfida dengan kilau logam) atau kalkopirit (tembaga besi sulfida) yang biasa disebut sebagai "fool's gold" atau mineral mirip emas tapi tak berharga.
Tongkul mengatakan berdasarkan gambar yang beredar di media sosial, temuan itu kemungkinan merupakan fool's gold meskipun Departemen Mineral dan Geosains negara bagian perlu mengonfirmasinya.
Penjabat direktur departemen terkait, Webster Wong, mengatakan pada hari Rabu (10/11/2021) bahwa pihaknya mengirim tim untuk menganalisis batuan yang ditemukan di lereng perbukitan lokasi pembangunan jalan di Kg Boluuh Bongkol, Pitas.
Penduduk desa telah menggali batu di sana selama dua atau tiga hari terakhir, memaksa pihak berwenang untuk turun tangan dan menutup daerah tersebut karena aktivitas mereka mengganggu pekerjaan konstruksi.
Kepala polisi distrik Kota Marudu, Zairolnizal Ishak, mengatakan sejauh ini tidak ada insiden yang tidak diinginkan. Menurutnya, laporan polisi telah diajukan terkait serbuan batu yang berkilauan itu.
"Informasi awal yang kami terima menunjukkan bahwa itu bukan emas, tetapi hal itu sedang diselidiki oleh Departemen Mineral dan Geosains Sabah," katanya, seperti dikutip The Star.
Temuan batu-batu berkilauan itu juga viral di media sosial, di mana para pengguna media sosial ramai-ramai mem-posting "penemuan emas".
Batuan itu pertama kali terlihat pada Senin (8/11/2021) oleh para pekerja di lokasi dan berita penemuan itu menyebar dengan cepat, menarik perhatian orang-orang dekat dan jauh.
Meskipun emas ditambang di tenggara Sabah, ahli geologi seperti Tongkul mengatakan bahwa Pitas bukanlah daerah yang dikenal memiliki urat emas.
(min)
tulis komentar anda