Legislator AS Sambangi Taiwan di Tengah Latihan Militer China

Rabu, 10 November 2021 - 15:11 WIB
Legislator AS sambangi Taiwan di tengah latihan militer China. Foto/Ilustrasi/Sindonews
TAIPEI - Delegasi anggota parlemen Amerika Serikat (AS) tiba di Taiwan pada Selasa (9/11/2021). Ini memicu kecaman langsung dari China , dengan Beijing menggambarkankunjungan itu sebagai "tindakan provokasi."

Menurut rincian penerbangan oleh Flightaware, aplikasi pelacak penerbangan, delegasi yang tidak disebutkan itu mendarat di Taipei dengan pesawat militer Boeing C-40A tak lama setelah pukul 18.00 sore waktu setempat. Pesawat kemudian lepas landas ke Okinawa, Jepang setelah singgah sebentar di bandara.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengkonfirmasi kunjungan tersebut dan mengatakan bahwa perjalanan tersebut diatur oleh American Institute di Taiwan, kedutaan besar AS secara de facto di Taipei. Kementerian itu tidak mengungkapkan nama anggota parlemen AS yang terlibat dalam kunjungan itu, atau rencana perjalanan mereka.

Ketika dihubungi untuk dimintai komentar, American Institute di Taiwan tidak mengkonfirmasi daftar anggota parlemen tetapi mengarahkan CNN ke kantor Senator John Cornyn untuk mendapatkan informasi, seorang Republikan dari Texas.

Tindakan ini memicu kecaman dari China. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Nasional China mengutuk AS karena dianggap telah ikut campur urusan dalam negeri China dan mengatakan pihaknya harus menghentikan "tindakan provokatif" yang dapat meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.





"(AS) harus menahan diri untuk tidak mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan 'kemerdekaan Taiwan'," bunyi pernyataan itu.

"Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) akan selalu waspada dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menghancurkan segala campur tangan oleh pasukan asing dan upaya separatis," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari CNN.

Beijing memandang pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya meskipun kedua pihak telah diperintah secara terpisah selama lebih dari tujuh dekade.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More