Teringat Yahudi Korban Nazi, Partai Komunis Austria Tolak Boikot Israel

Rabu, 10 November 2021 - 02:01 WIB
Massa pendukung Partai Komunis Austria. Partai ini menolak gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap Israel karena teringat umat Yahudi korban Nazi. Foto/People World
WINA - Partai Komunis Austria (KPO), salah satu partai komunis tertua di dunia, melawan tren sayap kiri yang pro-boikot Israel . Dengan alasan teringat penderitaan umat Yahudi yang menjadi korban Nazi, partai itu menyatakan penentangannya terhadap kampanye Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang menargetkan negara Yahudi.

“Hak Israel untuk hidup tidak dapat diganggu gugat bagi KPÖ. Boikot barang-barang Israel, seperti yang dituntut oleh kampanye BDS, mengingatkan, dengan latar belakang sejarah Jerman-Austria, propaganda Nazi 'jangan membeli dari orang Yahudi' yang

menjijikkan,...sangat ditolak,” tulis KPO untuk negara bagian Stiria, seperti dikutip Jerusalem Post, Selasa (9/11/2021).



Jawaban partai komunis itu datang sebagai tanggapan atas tiga puluh pertanyaan yang diajukan oleh politisi Kurt Hohensinner dari Partai Rakyat Austria di Graz, ibu kota Styria.



Partai Rakyat Austria bertanya kepada Partai Komunis di Graz: “Karena pernyataan yang berbeda, selalu ada kejengkelan berulang antara perwakilan KP [Partai Komunis] dan komunitas Yahudi. Di mana Anda berdiri sehubungan dengan gerakan BDS? Di mana Anda berdiri sehubungan dengan hak Israel untuk eksis?”

Partai Rakyat Austria mengirimkan kuesioner kepada KPO untuk mengukur apakah partai itu dapat bekerja sama dalam kebijakan kota dan pembuatan undang-undang.

Partai Rakyat Austria yang konservatif mengklasifikasikan BDS sebagai antisemit dalam pemungutan suara parlemen federal pada tahun 2020.

Parlemen federal Jerman menyatakan BDS sebagai kampanye antisemit pada tahun 2019.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More