Dibebaskan dari Penjara AS, Ilmuwan 'Mata-mata' Iran Pulang ke Negaranya
Jum'at, 05 Juni 2020 - 00:59 WIB
TEHERAN - Ilmuwan Iran Cyrus Asgari pulang ke negaranya pada Rabu setelah dibebaskan dari penjara Amerika Serikat (AS) . Ilmuwan itu telah menghabiskan hampir tiga tahun didalam tahanan setelah dituduh melakukan spionase atau mata-mata.
Asgari, 59, yang telah dibebaskan oleh otoritas kehakiman AS, telah disambut kerabatnya pada saat kedatangannya di bandara internasional Teheran. Gambar-gambar kepulangannya telah disiarkan beberapa media Teheran.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Asgari mengenakan masker wajah tetapi dalam kondisi sehat. Menurut kementerian itu, dia sempat terpapar virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 saat berada dalam tahanan AS.
"Segera setelah saya tiba di Amerika Serikat pada 21 Juni 2017, saya ditangkap oleh FBI," katanya kepada televisi pemerintah; IRIB, ketika meninggalkan bandara, seperti dikutip dari The National, Kamis (4/6/2020).
"Alasan yang diberikan atas penangkapan saya adalah tuduhan mencuri dokumen komersial. Proses hukum mengenai kasus saya memakan waktu dua setengah tahun. Akhirnya, seorang hakim federal membebaskan saya."
Pengadilan AS pada bulan November membebaskan Asgari dari tuduhan mencuri rahasia dagang pada tahun 2016 ketika dia melakukan kunjungan akademik ke Ohio dari Tehran's Sharif University of Technology.
Dia mengatakan kepada The Guardian pada bulan Maret tahun ini bahwa agen Imigrasi dan Bea Cukai AS menahannya di pusat penahanan Louisiana tanpa sanitasi dasar dan menolak untuk membiarkan dia kembali ke Iran meskipun dia sudah dibebaskan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi pada hari Selasa membantah pembebasan Asgari adalah bagian dari pertukaran tahanan."Dia bebas setelah dibebaskan," katanya, yang menambahkan bahwa kepulangannya ke Iran ditunda karena dia terinfeksi Covid-19.
"Asgari terdampar di Amerika untuk sementara waktu karena (terinfeksi oleh) virus corona dan situasi dengan penerbangan," katanya kala itu. (Baca: Jenderal Soleimani Dibunuh, AS dan Iran di Ambang Perang Besar-besaran )
Asgari, 59, yang telah dibebaskan oleh otoritas kehakiman AS, telah disambut kerabatnya pada saat kedatangannya di bandara internasional Teheran. Gambar-gambar kepulangannya telah disiarkan beberapa media Teheran.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Asgari mengenakan masker wajah tetapi dalam kondisi sehat. Menurut kementerian itu, dia sempat terpapar virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 saat berada dalam tahanan AS.
"Segera setelah saya tiba di Amerika Serikat pada 21 Juni 2017, saya ditangkap oleh FBI," katanya kepada televisi pemerintah; IRIB, ketika meninggalkan bandara, seperti dikutip dari The National, Kamis (4/6/2020).
"Alasan yang diberikan atas penangkapan saya adalah tuduhan mencuri dokumen komersial. Proses hukum mengenai kasus saya memakan waktu dua setengah tahun. Akhirnya, seorang hakim federal membebaskan saya."
Pengadilan AS pada bulan November membebaskan Asgari dari tuduhan mencuri rahasia dagang pada tahun 2016 ketika dia melakukan kunjungan akademik ke Ohio dari Tehran's Sharif University of Technology.
Dia mengatakan kepada The Guardian pada bulan Maret tahun ini bahwa agen Imigrasi dan Bea Cukai AS menahannya di pusat penahanan Louisiana tanpa sanitasi dasar dan menolak untuk membiarkan dia kembali ke Iran meskipun dia sudah dibebaskan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi pada hari Selasa membantah pembebasan Asgari adalah bagian dari pertukaran tahanan."Dia bebas setelah dibebaskan," katanya, yang menambahkan bahwa kepulangannya ke Iran ditunda karena dia terinfeksi Covid-19.
"Asgari terdampar di Amerika untuk sementara waktu karena (terinfeksi oleh) virus corona dan situasi dengan penerbangan," katanya kala itu. (Baca: Jenderal Soleimani Dibunuh, AS dan Iran di Ambang Perang Besar-besaran )
tulis komentar anda