Sejarah! 2 Keturunan Arab-Amerika Terpilih Jadi Wali Kota di AS
Kamis, 04 November 2021 - 02:35 WIB
WASHINGTON - Dua orang warga keturunan Arab-Amerika membuat sejarah ketika mereka terpilih sebagai Wali Kota untuk dua kota di negara bagian Michigan, Amerika Serikat (AS).
Abdullah Hammoud mengalahkan Gary Woronchak untuk menjadi Wali Kota pertama keturunan Arab bagi kota Dearborn di Detroit, Michigan.
Pria berusia 31 tahun itu menang dengan 54,6 persen suara, dan sekarang akan menggantikan Wali Kota yang sedang menjabat, John B O'Reilly, yang telah memegang kursi itu sejak 2007.
Dearborn, yang dikenal dengan kota dengan populasi Arab-Amerika yang cukup besar, sebelumnya disebut sebagai Ibu Kota Amerika Arab.
“Sepanjang kampanye ini, kami mengatakan bahwa bersama-sama kita bisa dan bersama-sama kita akan membawa perubahan,” kata Hammoud, berbicara kepada para pendukungnya pada malam pemilihan di Pusat Komunitas Mohammed Turfe.
"Nah malam ini, bersama-sama, kita berhasil," ujarnya seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (4/11/2021).
Hammoud mengatakan kepada orang banyak bahwa dia berharap kemenangannya akan menginspirasi keturunan Arab-Amerika dan kelompok minoritas lainnya di negara itu.
“Untuk anak perempuan dan laki-laki muda yang pernah diejek karena keyakinan atau etnis mereka, kepada Anda yang pernah dibuat merasa bahwa nama mereka tidak disukai, dan kepada orang tua kita dan nenek moyang kita dan orang lain yang dipermalukan karena bahasa Inggris mereka yang rusak namun masih bertahan, hari ini adalah bukti bahwa Anda adalah orang Amerika seperti orang lain. Dan ada era baru di Dearborn,” serunya.
Menurut data sensus 2019, kota Dearborn di Michigan 47 persen penduduknya adalah keturunan Arab-Amerika. Mayoritas penduduk kota Arab-Amerika adalah keturunan Lebanon, termasuk Hammoud.
Secara online, kemenangan Hammoud dalam pemilu disambut oleh para pendukungnya.
“Membuat komunitas Lebanon-Amerika sangat bangga atas pencapaian bersejarah ini,” kata seorang netizen di Twitter.
“Dearborn akan menjadi tempat yang lebih baik ketika Anda menjabat tahun depan. Sangat bangga dengan Anda dan tim Anda. Selamat!!!" tulis netizen lain.
Kemenangan Hammoud hanyalah salah satu keberhasilan pemilihan bersejarah yang diumumkan pada Selasa malam.
Di kota Hamtramck juga di Michigan, Amer Ghalib, seorang imigran dari Yaman, juga terpilih menjadi Wali Kota. Ia menjadi Wali Kota non-Polandia pertama yang memimpin kota itu dalam 100 tahun.
Ghalib memperoleh 68 persen suara, mengalahkan pesaingnya yang juga petahana Wali Kota Karen Majewski.
Pendukung Ghalib sangat gembira dengan hasilnya, setelah berjuang untuk mengamankan perwakilan politik bagi komunitas Muslim yang besar di daerah itu selama bertahun-tahun.
“Malam ini adalah contoh nyata bahwa American Dream hidup dan sehat di tanah harapan. Kemenangan kami malam ini adalah bukti kemungkinan ini - bahwa seorang imigran seperti saya yang datang ke sini bekerja di pabrik pada usia 17 sekarang memiliki kehormatan dan kesempatan untuk melayani masyarakat yang mengangkatnya sebagai walikota Anda berikutnya," kata Ghalib kepada para pendukungnya.
Abdullah Hammoud mengalahkan Gary Woronchak untuk menjadi Wali Kota pertama keturunan Arab bagi kota Dearborn di Detroit, Michigan.
Pria berusia 31 tahun itu menang dengan 54,6 persen suara, dan sekarang akan menggantikan Wali Kota yang sedang menjabat, John B O'Reilly, yang telah memegang kursi itu sejak 2007.
Dearborn, yang dikenal dengan kota dengan populasi Arab-Amerika yang cukup besar, sebelumnya disebut sebagai Ibu Kota Amerika Arab.
“Sepanjang kampanye ini, kami mengatakan bahwa bersama-sama kita bisa dan bersama-sama kita akan membawa perubahan,” kata Hammoud, berbicara kepada para pendukungnya pada malam pemilihan di Pusat Komunitas Mohammed Turfe.
"Nah malam ini, bersama-sama, kita berhasil," ujarnya seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (4/11/2021).
Baca Juga
Hammoud mengatakan kepada orang banyak bahwa dia berharap kemenangannya akan menginspirasi keturunan Arab-Amerika dan kelompok minoritas lainnya di negara itu.
“Untuk anak perempuan dan laki-laki muda yang pernah diejek karena keyakinan atau etnis mereka, kepada Anda yang pernah dibuat merasa bahwa nama mereka tidak disukai, dan kepada orang tua kita dan nenek moyang kita dan orang lain yang dipermalukan karena bahasa Inggris mereka yang rusak namun masih bertahan, hari ini adalah bukti bahwa Anda adalah orang Amerika seperti orang lain. Dan ada era baru di Dearborn,” serunya.
Menurut data sensus 2019, kota Dearborn di Michigan 47 persen penduduknya adalah keturunan Arab-Amerika. Mayoritas penduduk kota Arab-Amerika adalah keturunan Lebanon, termasuk Hammoud.
Secara online, kemenangan Hammoud dalam pemilu disambut oleh para pendukungnya.
“Membuat komunitas Lebanon-Amerika sangat bangga atas pencapaian bersejarah ini,” kata seorang netizen di Twitter.
“Dearborn akan menjadi tempat yang lebih baik ketika Anda menjabat tahun depan. Sangat bangga dengan Anda dan tim Anda. Selamat!!!" tulis netizen lain.
Baca Juga
Kemenangan Hammoud hanyalah salah satu keberhasilan pemilihan bersejarah yang diumumkan pada Selasa malam.
Di kota Hamtramck juga di Michigan, Amer Ghalib, seorang imigran dari Yaman, juga terpilih menjadi Wali Kota. Ia menjadi Wali Kota non-Polandia pertama yang memimpin kota itu dalam 100 tahun.
Ghalib memperoleh 68 persen suara, mengalahkan pesaingnya yang juga petahana Wali Kota Karen Majewski.
Pendukung Ghalib sangat gembira dengan hasilnya, setelah berjuang untuk mengamankan perwakilan politik bagi komunitas Muslim yang besar di daerah itu selama bertahun-tahun.
“Malam ini adalah contoh nyata bahwa American Dream hidup dan sehat di tanah harapan. Kemenangan kami malam ini adalah bukti kemungkinan ini - bahwa seorang imigran seperti saya yang datang ke sini bekerja di pabrik pada usia 17 sekarang memiliki kehormatan dan kesempatan untuk melayani masyarakat yang mengangkatnya sebagai walikota Anda berikutnya," kata Ghalib kepada para pendukungnya.
(ian)
tulis komentar anda