Makin Hebat, Putin Akui Rusia Punya 2.000 Drone Tempur dan Pengintai
Rabu, 03 November 2021 - 11:02 WIB
MOSKOW - Militer Rusia terus memperluas persenjataan kendaraan tak berawak (drone) sehingga dapat mengawasi dan menyerang musuh dari pos komando jarak jauh.
Penjelasan itu diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (3/11/2021).
Selama pertemuan dengan para kepala pertahanan di kota pantai selatan Sochi, Putin mengungkapkan Rusia memiliki 2.000 drone untuk misi pengintaian dan pertempuran.
“Para ilmuwan dan insinyur sekarang perlu terus mengerjakannya, bekerja sekeras yang kita lakukan baru-baru ini, menggunakan kecerdasan buatan dan pencapaian teknologi modern paling mutakhir," tutur Putin.
“Kita tahu betul bagaimana pesawat tak berawak telah membuktikan dirinya dalam konflik bersenjata dalam beberapa tahun terakhir, seberapa efektif dan juga betapa berbahayanya bagi kita, mengingat apa yang kita lihat di Suriah, serangan teroris menggunakan kendaraan udara tak berawak,” papar dia.
Putin menambahkan, “Kita telah belajar untuk menangkis serangan-serangan ini, dan kita melakukannya dengan cukup efektif.”
Pada Juli, pengembang yang didukung negara Rusia meluncurkan drone Orion-E baru yang mematikan.
Drone itu dilengkapi roket dan bom, yang dapat menghancurkan tank dan kendaraan pengangkut infanteri lapis baja saat terbang di ketinggian.
Beberapa pekan lalu, Moskow menggunakan latihan militer Zapad 2021 untuk memamerkan robot tempur tak berawak baru yang dapat menghancurkan tank tanpa membahayakan unit darat Rusia.
Menurut laporan bulan lalu oleh para spesialis di salah satu akademi militer top negara itu, Rusia akan mampu mengusir setiap kapal amfibi yang masuk di sepanjang garis pantai negara itu dengan menggunakan armada besar pesawat tak berawak untuk melakukan serangan udara sebelum target mampu menyerang mendekati pantai.
Penjelasan itu diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (3/11/2021).
Selama pertemuan dengan para kepala pertahanan di kota pantai selatan Sochi, Putin mengungkapkan Rusia memiliki 2.000 drone untuk misi pengintaian dan pertempuran.
“Para ilmuwan dan insinyur sekarang perlu terus mengerjakannya, bekerja sekeras yang kita lakukan baru-baru ini, menggunakan kecerdasan buatan dan pencapaian teknologi modern paling mutakhir," tutur Putin.
Baca Juga
“Kita tahu betul bagaimana pesawat tak berawak telah membuktikan dirinya dalam konflik bersenjata dalam beberapa tahun terakhir, seberapa efektif dan juga betapa berbahayanya bagi kita, mengingat apa yang kita lihat di Suriah, serangan teroris menggunakan kendaraan udara tak berawak,” papar dia.
Putin menambahkan, “Kita telah belajar untuk menangkis serangan-serangan ini, dan kita melakukannya dengan cukup efektif.”
Pada Juli, pengembang yang didukung negara Rusia meluncurkan drone Orion-E baru yang mematikan.
Drone itu dilengkapi roket dan bom, yang dapat menghancurkan tank dan kendaraan pengangkut infanteri lapis baja saat terbang di ketinggian.
Beberapa pekan lalu, Moskow menggunakan latihan militer Zapad 2021 untuk memamerkan robot tempur tak berawak baru yang dapat menghancurkan tank tanpa membahayakan unit darat Rusia.
Menurut laporan bulan lalu oleh para spesialis di salah satu akademi militer top negara itu, Rusia akan mampu mengusir setiap kapal amfibi yang masuk di sepanjang garis pantai negara itu dengan menggunakan armada besar pesawat tak berawak untuk melakukan serangan udara sebelum target mampu menyerang mendekati pantai.
(sya)
tulis komentar anda