Hamas: Israel Usik Warga Palestina yang Masih Hidup dan Sudah Mati
Minggu, 31 Oktober 2021 - 17:36 WIB
YERUSALEM - Perlakukan keji Israel tak hanya menimpa warga Palestina yang masih hidup. Mereka yang sudah mati pun masih mengalami kekejian dari negeri zionis tersebut. Seperti yang terjadi di pemakaman Al-Yusufiya di Yerusalem. Tindakan Israel ini makin membuat marah warga Palestina.
Pekan lalu, Israel telah mulai merusak dan meratakan pemakaman itu. Rezim Zionis berniat membangun beberapa taman Talmud dan jalan setapak untuk pemukim Yahudi dan turis di sekitar tembok Kota Tua. Banyak pihak yang mengecam rencana ini, termasuk Hamas , kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza.
Hamas menyebut pembongkaran pemakaman Al-Yusufiya oleh Israel di kota Yerusalem yang diduduki adalah kejahatan keji. "Apa yang terjadi di pemakaman Al-Yusufiya adalah kejahatan keji yang merupakan bagian dari serangkaian kejahatan terhadap pemakaman Yerusalem," kata juru bicara Hamas Mohammed Hamadeh, seperti dikutip dari Middle East Monitor.
Ia menggambarkan langkah itu sebagai "bukti nyata kebrutalan pendudukan yang telah memperpanjang serangannya terhadap warga Palestina yang hidup dan mati". Hamadeh meminta penduduk Yerusalem untuk bangkit menghadapi serangan pendudukan yang meningkat terhadap Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
"Kalian semua harus berkumpul di pemakaman untuk menghadapi buldoser, dan untuk mencegah pendudukan melanjutkan kejahatannya," tegasnya. Otoritas pendudukan kemarin memulai kembali pekerjaan buldoser di Pemakaman Al-Yusufiya, yang berdekatan dengan tembok Kota Tua Yerusalem meskipun ada protes dari warga Palestina.
Pasukan Israel bahkan telah memasang CCTV di sekitar makam untuk memantau pergerakan warga Palestina yang coba memasuki areal pemakaman. Dewan Wakaf, Urusan Islam, dan Tempat Suci Palestina di Yerusalem mengutuk tindakan Israel, dengan mengatakan pemakaman itu adalah salah satu pemakaman Islam paling penting dan terkemuka di kota Yerusalem, yang dipenuhi dengan jenazah para ulama senior, orang-orang saleh, mujahidin, dan syuhada.
Pada Desember 2020, kotamadya menghancurkan tangga dan pagar di kuburan. Pada tahun 2014, Israel mencegah warga Yerusalem mengubur kerabat mereka di daerah utara pemakaman dan memindahkan 20 kuburan tentara Yordania yang terbunuh pada tahun 1967.
Pekan lalu, Israel telah mulai merusak dan meratakan pemakaman itu. Rezim Zionis berniat membangun beberapa taman Talmud dan jalan setapak untuk pemukim Yahudi dan turis di sekitar tembok Kota Tua. Banyak pihak yang mengecam rencana ini, termasuk Hamas , kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza.
Hamas menyebut pembongkaran pemakaman Al-Yusufiya oleh Israel di kota Yerusalem yang diduduki adalah kejahatan keji. "Apa yang terjadi di pemakaman Al-Yusufiya adalah kejahatan keji yang merupakan bagian dari serangkaian kejahatan terhadap pemakaman Yerusalem," kata juru bicara Hamas Mohammed Hamadeh, seperti dikutip dari Middle East Monitor.
Ia menggambarkan langkah itu sebagai "bukti nyata kebrutalan pendudukan yang telah memperpanjang serangannya terhadap warga Palestina yang hidup dan mati". Hamadeh meminta penduduk Yerusalem untuk bangkit menghadapi serangan pendudukan yang meningkat terhadap Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
"Kalian semua harus berkumpul di pemakaman untuk menghadapi buldoser, dan untuk mencegah pendudukan melanjutkan kejahatannya," tegasnya. Otoritas pendudukan kemarin memulai kembali pekerjaan buldoser di Pemakaman Al-Yusufiya, yang berdekatan dengan tembok Kota Tua Yerusalem meskipun ada protes dari warga Palestina.
Pasukan Israel bahkan telah memasang CCTV di sekitar makam untuk memantau pergerakan warga Palestina yang coba memasuki areal pemakaman. Dewan Wakaf, Urusan Islam, dan Tempat Suci Palestina di Yerusalem mengutuk tindakan Israel, dengan mengatakan pemakaman itu adalah salah satu pemakaman Islam paling penting dan terkemuka di kota Yerusalem, yang dipenuhi dengan jenazah para ulama senior, orang-orang saleh, mujahidin, dan syuhada.
Pada Desember 2020, kotamadya menghancurkan tangga dan pagar di kuburan. Pada tahun 2014, Israel mencegah warga Yerusalem mengubur kerabat mereka di daerah utara pemakaman dan memindahkan 20 kuburan tentara Yordania yang terbunuh pada tahun 1967.
(esn)
tulis komentar anda